Page 8 - PEMBINAAN NOVIS
P. 8
Pembinaan Novis
1:19:21;3:15-16) dan mempunyai Allah sebagai pengarangnya serta dalam keadaan
demikian itu diserahkan kepada Gereja. Tetapi dalam mengarang kitab-kitab suci itu,
Allah memilih orang-orang, yang digunakan-Nya sementara mereka memakai kecakapan
dan kemampuan mereka sendiri, supaya – sementara Dia berkarya dalam melalui mereka,
semua itu dan hanya itu yang dikehendaki-Nya sendiri dituliskan oleh mereka sebagai
pengarang yang sungguh-sungguh.
Oleh sebab itu, karena segala sesuatu, yang dinyatakan oleh para pengarang yang
diilhami atau hagiofraf (penulis suci), harus dipandang sebagai pernyataan Roh Kudus,
maka harus diakui, bahwa buku-buku Alkitab mengajarkan dengan teguh dan setia serta
tanpa kekeliruan kebenaran, yang oleh Allah dikehendaki supaya dicantumkan dalam
kitab-kitab suci demi keselamatan kita karena itu “seluruh Alkitab diilhami oleh Allah dan
berguna untuk mengajar, menyakinkan, menegur dan mendidik dalam kebenaran; supaya
manusia (hamba) Allah menjadi sempurna, siap sedia bagi segala pekerjaan yang baik
(Bdk. 2Tim 3:16-17 teks Yunani)
Sementara itu pada Bab VI tentang: Kitab Suci dalam Kehidupan Gereja, No; 25 a.l. tertera:
Begitu pula Konsili suci mendesak dengan sangat dan istimewa semua orang
beriman, terutama para religius, supaya dengan seringkali membaca kitab-kitab ilahi
memperoleh “pengertian yang mulia akan Yesus Kristus” (Bdk. Flp 3:8)
“Sebab tidak mengenal Alkitab berarti tidak mengenal Kristus”. Maka hendaklah
mereka dengan suka hati menghadapi nas yang suci sendiri, entah melalui liturgis suci
yang sarat dengan sabda-sabda ilahi, entah melalui bacaan saleh, entah melalui lembaga-
lembaga yang cocok untuk ikut serta bantuan-bantuan lain, yang berkat persetujuan dan
usaha para Gembala-Gembala dewasa ini tersebar di mana-mana dengan amat baik.
Namun hendaklah mereka ingat,bahwa doa harus menyertai pembacaan Kitab Suci.
Supaya terwujudlah wawancara antara Allah dan manusia. Sebab “kita berbicara
dengan-Nya bila berdoa; kita mendengarkan-Nya bila membaca amanat-amanat ilahi.”
3. PERJANJIAN LAMA
Sepintas kita akan mencoba berkenalan dengan karangan-karangan yang berisikan sejarah
dan hal ihwal umat Allah yang lama bangsa Israel, selanjutnya dengan tulisan dalam bentuk,
namun banyak yang berupa puisi hikmat kebijaksanaan yang berisi nasehat, perilaku,
kemudian kisah para Nabi yang bernubuat dan khotbah mereka dalam sejarah bangsa ini.
Sejarah
1) Pentateukh.
Bahasa Yunani ini berarti: Lima (sarung, jilid atau gulungan) buku, orang Yahudi
mengatakan buku tebal atau Torah/Taurat Musa.
a. Kita Kejadian – biasa disingkat dengan Kej, mengisahkan kejadian awal atau awal
dunia dan awal bangsa Israel
b. Kitab Keluaran – biasa disingkat dengan Kel, kitab ini mengisahkan hal ihwal bangsa
Israel pengungsian dan keluar dari negeri Mesir dan melanjutkan pengembaraannya di
gurun pasir.
c. Kitab Imamat – biasa disingkat Im, di sini hanya memuat adat istiadat, tata cara ibadat
bangsa Israel sebagaimana ditetapkan oleh Musa tatkala di padang pasir.
d. Kitab Bilangan – biasa disingkat Bil, kitab ini mengisahkan kelanjutan bangsa Israel
di padang pasir hingga sampai di Palestina. Dalam kitab ini banyak dijumpai angka-
angka atau bilangan, jumlah dan daftar, karenanya disebut dengan Kitab Bilangan.
e. Kitab Ulangan – biasa disingkat dengan Ul, kitab ini menguraikan kemabli atau
mengulang kembali hal ihwal bangsa Israel di padang pasir dan hukum yang diajarkan
Musa.
2) Kitab Yosua – biasa disingkat dengan Yos.
88