Page 52 - Mapom_Vol5_No4_2023
P. 52
Ruang Kerja
KOLABORASI WHO DAN BPOM
MENUJU DUNIA
BEBAS POLIO
Penulis : Alsya Utami Rahayu
Editor : Fathan Nur Hamidi
Indonesia menjadi negara tuan rumah penyelenggaraan “WHO Workshop on Implementation of International Standards
for Quality Control of Polio Vaccines including OPV and IPV” pada 31 Oktober – 2 November 2023 di Jakarta. Ajang
internasional ini memegang peranan penting dalam mengakselerasi ketersediaan vaksin polio yang aman, berkhasiat, dan
bermutu. WHO dan BPOM menyadari kolaborasi menjadi kunci keberhasilan menuju dunia bebas polio.
olio (Poliomyelitis) merupakan penyakit sangat menular yang setiap negara mempertahankan cakupan vaksin polio
disebabkan virus polio. Virus polio memasuki tubuh melalui yang tinggi, sehingga berkontribusi terhadap tujuan global
mulut, air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan pemberantasan polio.
Pbahan feses/tinja/kotoran dari orang yang terinfeksi. Virus
berkembang biak di usus dan dikeluarkan melalui feses orang Fondasi Kapabilitas Otoritas Regulator
yang terinfeksi. Kemudian virus ini dapat menular ke orang lain. Dalam mewujudkan dunia bebas polio, otoritas
Virus polio dapat menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan regulator obat di seluruh dunia memiliki peran krusial
kelumpuhan mendadak serta kecacatan permanen atau bahkan dalam memastikan vaksin polio aman, berkhasiat, dan
kematian akibat kelemahan pada otot pernafasan. bermutu. Beberapa tahun terakhir, WHO telah memperbarui
Virus polio dapat menginfeksi pada usia berapapun, terutama rekomendasi teknis agar selaras dengan kondisi vaksin
anak-anak di bawah usia 5 tahun. Virus polio dapat dengan cepat polio saat ini serta, memastikan ketersediaan kasih
masuk ke negara yang bebas polio, dan menyebar dengan cepat kepanjangannya apa sejalan dengan strategi Inisiatif
di antara populasi yang tidak divaksinasi. Kegagalan memberantas Pemberantasan Polio Global (Global Polio Eradication
polio dapat menyebabkan 200.000 kasus baru setiap tahunnya Initiative/ GPEI). Selain itu, berbagai standar pengukuran
di seluruh dunia dalam dekade berikutnya. Oleh karena itu, internasional dan teknologi kendali mutu (quality contol/
50