Page 56 - Mapom_Vol5_No4_2023
P. 56

Ruang Kerja



                                Tenaga Kesehatan:



                                Ujung Tombak Penerapan



                                Monitoring Efek Samping


                                Obat Bahan Alam
           Penulis  :  Anthia Dinti S.
           Editor   :  Gita Indah Nundya S


           Persepsi “alami selalu berarti aman” menimbulkan risiko bagi keselamatan masyarakat. Sebagian besar bahan alam
           memang aman dikonsumsi, namun pada kenyataannya beberapa bahan alam dapat juga menimbulkan dampak/
           risiko bagi kesehatan, salah satunya adalah efedra (Ma Huang). Sebuah kasus kontroversial yang mendapat
           perhatian luas dan memainkan peran besar dalam penilaian terhadap keamanan efedra adalah kematian seorang
           pemain profesional american baseball, Steve Bechler, pada 2003.


                  teve Bechler, seorang pitcher   bahan alam sering kali disebabkan oleh   efek samping.
                  yang pada saat itu berusia   masalah kualitas, kontaminasi, interaksi,   Jumlah laporan monitoring efek
                  23 tahun, meninggal dunia   kesalahan penggunaan spesies bahan   samping OBA yang diterima oleh
           Spada 17 Februari 2003. Hasil     alam, kesalahan indikasi, dan kesalahan   BPOM masih relatif rendah. Dalam lima
           autopsi menunjukkan bahwa tubuhnya   dosis. Oleh karena itu, pemantauan ketat   tahun terakhir, hanya ada 297 laporan
           mengandung jumlah efedra yang     terhadap keamanan produk obat bahan   yang masuk. Masih diperlukan upaya
           signifikan, yang diduga kuat berperan   alam menjadi sangat  penting dilakukan   optimalisasi peran dan intensifikasi
           dalam kematiannya. Bechler diketahui   untuk mencegah risiko bahaya kesehatan   kolaborasi lintas sektor terutama untuk
           mengonsumsi secara rutin produk   di kemudian hari.                meningkatkan efektivitas monitoring efek
           penurun berat badan yang mengandung                                samping produk OBA.
           efedra. Efedra merupakan sebuah   Monitoring Efek Samping Obat Bahan   Dalam monitoring efek samping OBA,
           tanaman yang telah digunakan dalam   Alam dan Peran Tenaga Kesehatan  partisipasi aktif dari semua pihak yang
           pengobatan tradisional Tiongkok selama   Sebagai warisan budaya takbenda   terlibat dalam siklus produk sangatlah
           ribuan tahun. Efedra ini mengandung   UNESCO, jamu (obat bahan alam) perlu   penting, termasuk tenaga kesehatan.
           efedrin, sebuah senyawa yang dapat   ditingkatkan daya saingnya. BPOM   Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak
           merangsang sistem saraf pusat.    bertanggung jawab untuk memastikan   pelayanan kesehatan dan penyerahan
              Insiden tersebut mendorong United   keamanan, khasiat, dan mutu produk   produk farmasi kepada pasien, memiliki
           States Food Drug Authority (U.S. FDA)   obat bahan alam (OBA) beredar secara   peran yang krusial  dalam monitoring
           untuk melakukan investigasi menyeluruh   menyeluruh, baik sebelum maupun   efek samping OBA. Ini sejalan dengan
           terhadap keamanan produk yang     setelah produk tersebut dipasarkan. Hal   amanah dalam Peraturan Menteri
           mengandung efedra. Pada 2004,     ini dilakukan untuk meningkatkan daya   Kesehatan (Permenkes) Nomor 72
           U.S. FDA mengeluarkan regulasi yang   saing OBA.  Menurut data registrasi,   Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
           melarang penggunaan produk yang   selama periode lima tahun terakhir,   Kefarmasian di Rumah Sakit, Permenkes
           mengandung efedra. Langkah tersebut   sekitar 30 ribu produk OBA telah terdaftar   Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar
           didasarkan pada bukti-bukti yang   di BPOM, dengan jumlah yang terus   Pelayanan Kefarmasian di Apotek, dan
           menunjukkan bahwa efedra dapat    mengalami peningkatan setiap tahunnya.  Permenkes Nomor 74 Tahun 2016
           menyebabkan risiko kesehatan serius   Pemantauan kejadian tidak diinginkan   tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
           seperti peningkatan tekanan darah,   (KTD)/efek samping pada penggunaan   di Puskesmas sebagaimana telah
           masalah jantung, hingga kematian.   produk OBA, seperti halnya monitoring   diubah dengan Permenkes Nomor 26
           Terutama jika digunakan dalam dosis   efek samping obat, merupakan bagian   Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
           tinggi atau jangka waktu yang lama.   dari pengawasan post-market. Tujuannya   Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74
              Pengalaman ini mengajarkan bahwa   adalah untuk melindungi kesehatan   Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
           risiko penggunaan produk bahan alam   masyarakat. Bukti yang berkembang   Kefarmasian di Puskesmas. Ketiga
           itu tetap ada. Seperti halnya obat   menunjukkan bahwa efek samping OBA   regulasi tersebut menegaskan bahwa
           kimia, obat bahan alam juga memiliki   sebenarnya dapat dicegah, terutama   monitoring efek samping merupkan
           efek samping, yang mungkin bersifat   dengan pengetahuan yang diperoleh dari   salah satu aspek dari pelayanan farmasi
           merugikan. Beberapa efek samping yang   kegiatan pemantauan aspek keamanan   klinik yang harus dipatuhi dalam standar
           dilaporkan terkait dengan produk obat   OBA, yang dikenal sebagai monitoring   pelayanan.

      54

                    Vol.5/No.4/2023
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61