Page 48 - MAPOM XI
P. 48
Ruang Tamu
pulang saya tanggalkan pakaian dan "
membentang di hadapan Fedik saat disiplin kami lakukan, jadi setiap 3 filosofi dasar
menjalankan tugas mulianya. Fedik
memulai penelitian di Maret 2020 ketika keramas. Terbukti setelah sekian lama yang selalu
orang memilih diam dan tidak berani keluarga melihat saya tidak terkena dipegangnya saat
keluar rumah. “Saya bekerja sendirian virus, mereka akhirnya percaya. Malah melakukan sebuah
di laboratorium. Yang awalnya hanya anak saya yang bekerja di rumah sakit
sampai sore, jadi sampai larut malam terinfeksi virus lebih dulu,” ungkap penelitian yakni,
karena saat itu tidak ada orang yang Fedik. Ia baru merasakan paparan komitmen,
berani keluar. Makanya saya sampai virus ketika varian Omicron melanda
dibilang, “Fedik Gendeng”. Saya Indonesia. Ia tertular istrinya setelah logika dan
melakukannya karena concern pada mereka melakukan unduh mantu di imajinasi. “Saya
bangsa ini. Pada akhirnya ada juga staf Kalimantan.
yang berani dan mulai membantu,” telah dididik untuk
kenang Fedik. Menaruh Harapan Tinggi Pada mendesain hal baru,
Ia menyadari hal tersebut terjadi Peneliti Muda Indonesia merealisasikan, dan
karena belum ada sejarahnya Pengalaman 40 tahun menangani
Indonesia membuat vaksin sendiri. “ virus, memantapkan langkah Fedik. berani menjalaninya.
Saat disebut, “gendeng”, saya diam Ia memiliki 3 filosofi dasar yang
saja, tidak mundur dan juga tidak selalu dipegangnya saat melakukan
membantah. Tapi setelah melihat sebuah penelitian yakni, komitmen,
bagaimana kami berhasil meng-keep logika dan imajinasi. “Saya telah
dan handle vaksin dengan baik dan dididik untuk mendesain hal baru, secara rutin dengan mahasiswanya.
benar orang mulai melihat. Kami bisa merealisasikan, tinggal berani atau “Karena saat itu kuliah online, saya di
mengembangkan laboratorium sendiri. tidak menjalaninya,” tukas Fedik. lab semuanya jadi terbantu. Seperti
Saat itu di Laboratorium Lembaga Saat akan memulai pengembangan hari ini, pagi saya mengawas ujian
Penyakit Tropis (Institute of Tropical vaksin di tahun 2020, Fedik kembali semester, siang ada meeting online
Disease) UNAIR, saya sih enjoy saja. mengingat pesan profesor saya di dengan Jepang, lalu sore ke lab. Saya
Apalagi ada banyak pasien yang Jerman. “Kalau ingin menemukan benar-benar terbantu. Kalau tidak
datang, sekitar 400 pasien ke ITD. sesuatu kalian harus bayangkan dulu online mungkin saya banyak hutang
Sampai membuat kami hampir tidak apa yang ingin ditemukan. Pesan itu pekerjaan,” ujar Fedik terkekeh.
bisa tidur,” cerita Fedik tentang suka yang saya pegang. Saat ingin tidur Sebagai seorang peneliti, Fedik
dukanya. Bahkan sebelum fase animal jangan langsung tidur, pikirkan apa yang berharap generasi baru vaksin Merah
trial dilakukan, Fedik rela menyuntikan akan kalian kerjakan keesokan harinya. Putih akan terus berkembang. “Kalau
sejumlah dosis ke dalam tubuhnya Lalu hitung dengan matematika,” waktu awal penelitian vaksin masih
agar bisa mengetahui sejauh mana lanjut alumnus Institute of Virology and sedikit sekali Sumber Daya Manusia
reaksi tubuh manusia terhadap vaksin Immunology Freie Universitaet-Berlin itu. yang tersedia. Saat ini ketertarikan
buatannya. Setiap 10 hari sekali Fedik Sepanjang kariernya Fedik memiliki orang banyak yang datang untuk
melihat hasil laporan laboratorium catatan yang cemerlang. Pada tahun belajar membuat vaksin, validasi vaksin,
untuk mencatatkan perkembangan 1984, ia berhasil menemukan virus bagaimana optimasi pertumbuhan
vaksinnya. “Saya catat, monitor, dan pada sapi. Fedik meneliti virus penyakit virus, bagaimana karakterisasi virus,
saya buat grafik. Tantangannya belum mulut dan kuku (PMK) di Pusat bagaimana bisa dipilih sebagai vaksin
termasuk saat saya membawa 5 liter Veteriner Farma Surabaya. Lalu saat atau tidak,” beritahu Fedik.
virus,” tambah Fedik. menjalani pendidikan di Jerman pada Untuk itu ayah dua orang anak itu
Tak heran kalau kemudian 1992-1995, Fedik berhasil meneliti menaruh harapan besar pada para
keluarganya sendiri sempat merasa virus Borna dan mengerjakannya mulai peneliti muda di Indonesia. “Saya
takut Fedik membawa virus ke rumah. dari proses infeksi, deteksi, isolasi, kira peneliti muda jangan melihat si
Apalagi jarak antara rumah Fedik hingga menemukan vaksin. Hasil itu banyak uang atau memperoleh
dengan Laboratorium Lembaga penelitian virus yang berasal dari kuda kemudahan. Carilah prosesnya. Kalau
Penyakit Tropis (Institute of Tropical itu, membuat laboratorium tempat kalian bisa tahu prosesnya, apapun
Disease) UNAIR, hanya 7 menit dengan Fedik meneliti banyak disambangi bisa dibuat. Kalau hanya tahu produk
mengendarai mobil. “Teman dan media Jerman. Fedik juga ikut meneliti akhirnya saja tidak akan bisa membuat
keluarga istri saya banyak yang dokter, Newcastle disease virus (NDV) dan alurnya. Jalan penelitian akan enak
mereka menyarankan agar istri saya dengue virus sebelum ini. kalau kalian tahu dasarnya. Saya yakin
pisah kamar. Anak-anak saya setiap Bahkan di tengah kesibukan Fedik ada banyak peneliti muda Indonesia
melihat saya pulang ke rumah langsung sebagai ketua tim peneliti Vaksin Merah yang bagus dan memiliki kualitas.
masuk kamar. Saya disuruh memakai Putih UNAIR, Fedik tetap bisa membagi Tinggal bagaimana komitmen dan
masker di rumah. Tapi saya kan punya waktunya sebagai dosen. Ia tetap menjalankan prinsip,” pesan Fedik
standar kebersihan yang secara mengajar dan melakukan bimbingan seraya menutup obrolan.n
46
Vol.4/No.2/2022