Page 128 - Kick Off Meeting dan Simulasi Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 128

Uji klinis vaksin asal China libatkan 1.620 relawan: `Masih tunggu izin` dan peneliti
                 peringatkan tipe virus `mungkin beda karena mutase. Bagaimana mutasi memberi
                 petunjuk tentang penyebaran dan asal-usul virus corona di Indonesia

                 Seorang perawat menyuntikkan vaksin Sinovac asal China kepada seorang relawan
                 dalam uji klinis di Emilio Ribas Institute, Sao Paulo, Brasil, 30 Juli 2020.

                 Sementara itu, Badan POM telah memberikan izin uji klinis vaksin Sinovac dengan
                 sejumlah pertimbangan, antara lain, aspek keamanan dan khasiatnya yang diperoleh
                 dari uji klinis fase satu dan dua.

                 Bila ada keraguan soal galur yang berbeda, bisa dibuktikan lewat uji klinis fase tiga.

                 "Strain virusnya ada yang masih meragukan, saya kira itulah salah satu tujuan dari
                 uji klinis ini juga. Saya kira di China strain virusnya sama dengan yang di sini, masih
                 dalam  kategori  yang  sama.  Kita  berproses  dalam  uji  klinis  ini,  biar  nanti  ada
                 pembuktiannya," kata Penny K. Lukito, Kepala Badan POM, di Bandung, Kamis.
                 Penny  menyebutkan,  pihaknya  sudah  mendapatkan  data  dari  aspek  keamanan,
                 mutu,  dan  khasiatnya  dari  hasil  fase  satu  dan  dua.  Data  itu  dikaji  dan  dianalisa
                 sehingga uji klinis fase tiga Sinovac diizinkan dengan protokol yang sudah disetujui
                 Badan POM.
                 "Tentunya nanti kita akan monitoring, mendampingi juga, kemudian kita menjamin
                 vaksin yang datang ke sini, sudah kita periksa aspek mutunya, aspek kehalalannya,
                 tentunya halal, dan juga mutunya," sebut Penny.
                 Bio Farma mengatakan vaksin buatan China yang dipilih karena rekam jejak produksi
                 vaksin termasuk SARS dan flu babi.

                 Manajer  lapangan  uji  klinis  vaksin  Sinovac,  Eddy  Fadlyana,  mengungkapkan,  uji
                 klinis vaksin ini dilakukan dalam rangka percepatan menanggulangi pandemi Covid
                 19, sebelum jumlah korban semakin banyak.

                 Menurutnya,  pandemi  ini  hanya  bisa  dicegah  dengan  dua  cara.  Pertama,
                 mengendalikan  virus  ini  sampai  tidak  ada  dengan  pola  hidup  yang  baik  dan
                 pengobatan  virusnya.  Namun,  kata  dia,  saat  pengobatannya  belum  ada  yang
                 optimal.

                 Cara kedua, meningkatkan kekebalan masyarakat.

                 "Ada dua cara, apakah kontak dengan yang sakit atau dengan imunisasi. Pilih yang
                 mana? Kalau kontak dengan yang sakit, dia bisa kena, tapi kalau dengan imunisasi,
                 dia  tidak  sakit,  tapi  punya  kekebalan.  Karena  itu,  pemerintah  mengejar  prioritas
                 supaya vaksin ini cepat digunakan masyarakat supaya (menekan) kejadian kasus
                 baru," kata Eddy.
                 Mengenai jaminan keampuhan vaksin yang dibuat dengan cara "dipercepat", Eddy
                 mengatakan,  uji  klinis  fase  tiga  justru  untuk  menguji  keampuhan  vaksin  produksi
                 China tersebut. Sementara fase satu untuk keamanan, dan fase dua efektivitasnya.

                 Biofarma siap produksi vaksin Covid 19
                 Pabrik  vaksin  dalam negeri,  Biofarma  siap memproduksi vaksin  Covid  19  hingga
                 kapasitas 250 juta per tahun.
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133