Page 129 - Kick Off Meeting dan Simulasi Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 129
"Seandainya sudah ada hasil uji klinis, bahan bakunya ada, sekarang saja kita sudah
siap untuk 100 juta dosis pertahun kapasitasnya. Kita lagi nambah kapasitas baru
untuk mendapatkan tambahan 150 juta dosis lagi itu kita perkirakan Desember 2020
ini selesai. Artinya, 2021 kita sudah siap untuk kapasitas sebanyak 250 juta dosis
per tahun, siap kapasitasnya yah, jangan dibilang vaksinnya sudah siap," kata
Honesti.
Honesti melanjutkan, kapasitas produksi 250 juta per tahun itu untuk seluruh jenis
vaksin Covid 19, tidak hanya Sinovac. Sementara, kapasitas produksi Biofarma
untuk vaksin berbagai jenis penyakit mencapai dua miliar pertahun.
"Itu hanya untuk vaksin Covid 19 saja. Kalau total untuk semua vaksin, kapasitas
produksinya sekitar dua miliar dosis per tahun jadi sangat besar. Yang kita
dedikasikan untuk Covid 19 ini, 250 juta dosis per tahun," ungkap Honesti kemudian
menyatakan pihaknya terbuka untuk vaksin Covid 19 platform lain.
Biofarma menargetkan produksi vaksin Covid 19 bisa dimulai Januari 2020, tentunya
setelah keluar hasil uji klinis fase tiga dan registrasi dari Badan POM.
"Untuk produksi vaksinnya, tentunya kita menunggu hasil uji klinis ini yang selesai
Januari 2021, dan kemudian registrasi dari Badan POM Januari juga, sehingga kita
bisa mulai produksi juga bulan Januari karena teknologi produksi kita juga sudah
cukup bagus. Sebenarnya kita bisa mengejar target-target, tergantung sekarang
program pemerintah mau berapa populasinya," ujar Honesti.
Badan POM memastikan pihaknya tetap akan terus memantau keamanan vaksin
setelah diproduksi nanti dengan melakukan pengujian sampel di setiap batch
produksinya.
"Untuk vaksin itu, nanti pun setelah diproduksi di sini, setiap bets pembuatan akan
selalu diperiksa oleh Badan POM, ada sampelnya di Badan POM. Memang vaksin
itu lebih ada jaminan dari Badan POM karena ada lot release. Kita selalu akan
sampling setiap batch pembuatan. Vaksin yang datang dari Sinovac masuk ke sini,
kita dampingi pada saat masuk, kemudian kita lakukan sampling, lot release untuk
menguji aspek mutunya," ujar Penny.
"Benar, (Komite Etik) sudah (menyetujui)," ujar Ketua tim riset uji klinis vaksin Covid-
19 Unpad, Profesor Kusnandi Rusmil, sebagaimana dilansir situs resmi Unpad pada
Senin (27/07).
Selanjutnya, tim riset uji klinis vaksin Covid-19 Unpad mulai membuka pendaftaran
peserta terhitung mulai Senin (27/7).
Pada Jumat (24/07), Kusnandi mengatakan rekomendasi dari Komite Etik Penelitian
Universitas Padjajaran diperlukan karena "ingin memastikan keselamatan relawan".
Ia mengungkapkan, komite etik meminta sejumlah perbaikan dalam hal prosedur
pengujian vaksin agar lebih memastikan keselamatan para relawan.
"Ada tambahan pemeriksaan yang diminta. Kenapa diminta? Karena ini penyakit
baru sehingga perlu hati-hati jangan sampai ada apa-apa. Mungkin pemikirannya
seperti itu dari komite etik. Pada prinsipnya agar subyek (relawan), aman," kata Prof.
Kusnandi, seperti dilaporkan wartawan di Bandung, Yuli Saputra, untuk BBC News
Indonesia.