Page 100 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 100
Judul : Obat Favipiravir dan Remdesivir Dapat Digunakan oleh
Pasien Covid-19 dalam Kondisi Darurat
Nama Media : femina.co.id
Tanggal : 10 Oktober 2020
Halaman/URL : https://www.femina.co.id/Health-Diet/obat-favipiravir-dan-
remdesivir-dapat-digunakan-oleh-pasien-covid-19-dalam-
kondisi-darurat
Tipe Media : Online
Saat ini telah ditemukan beberapa obat
yang terbukti melalui uji klinik menunjukkan
kemanfaatannya dalam menyembuhkan
pasien COVID-19. Dua diantaranya adalah
Favipiravir untuk pasien derajat ringan dan
sedang yang dirawat di rumah sakit serta
Remdesivir untuk pasien derajat berat yang
dirawat di rumah sakit.
Sejak 3 September 2020 Badan POM telah
menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use
Authorization/EUA) Favipiravir kepada Industri Farmasi PT. Beta Pharmacon (Dexa
Group) dengan merek dagang Avigan® dan kepada PT. Kimia Farma Tbk. yang saat
ini sudah memproduksi produk generik Favipiravir di Indonesia.
Sedangkan untuk Remdesivir, telah diberikan EUA sejak tanggal 19 September
kepada Industri Farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma, dan PT. Dexa
Medica. EUA merupakan persetujuan penggunaan obat atau vaksin saat kondisi
darurat kesehatan masyarakat, dalam hal ini pandemi COVID-19.
“Penerbitan EUA diharapkan dapat memberikan percepatan akses obat-obat yang
dibutuhkan dalam penanganan COVID-19 oleh para dokter sehingga mempunyai
pilihan pengobatan yang sudah terbukti khasiat dan keamanannya dari uji klinik.
Dengan tersedianya obat-obat tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka
kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien COVID-19 yang menjadi
target pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19,” ungkap Kepala Badan
POM RI, Penny K. Lukito.
“Semoga para dokter dan tenaga kesehatan lain bekerja sama untuk berpartisipasi
aktif dalam pemantauan terhadap khasiat dan keamanan melalui kegiatan
Farmakovigilans,” lanjutnya. Farmakovigilans merupakan kegiatan pemantauan dan
pelaporan kejadian tidak diinginkan dan/atau efek samping obat pada pasien oleh
dokter dan tenaga kesehatan lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan.