Page 95 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 95
Judul : Mahalnya Harga Obat Covid-19 Menuai Polemik, Solusi atau
Cari Untung?
Nama Media : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 10 Oktober 2020
Halaman/URL : https://cirebon.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-
04811965/mahalnya-harga-obat-covid-19-menuai-polemik-
solusi-atau-cari-untung
Tipe Media : Online
Digadang-gadang sebagai solusi untuk
mengakhiri pandemi Covid-19, Pemerintah
akhirnya memutuskan siap
mendistribusikan remdesivir untuk
menangani pasien Covid-19 di Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) pun telah memberikan izin kepada
PT Kalbe Farma Tbk yang bakal menjual
dengan merek Covifor. Namun
dengan harga jual yang mahal, obat Covid-
19 ini menjadi kontroversi di tengah
masyarakat.
Izin distribusi yang dimiliki BPOM atas Covifor (Remdesivir) Injection berupa
otorisasi penggunaan darurat alias emergency use authorization . Hal ini berarti obat
antivirus ini hanya akan didistribusikan kepada rumah sakit saja, tidak ke instansi
lain, termasuk tidak dijual di apotek untuk pasar ritel.
Obat Anti-Virus yang Menuai Banyak Pertanyaan
Obat antivirus remdesivir akan dipakai untuk pasien Covid-19. Walaupun,
keampuhan remdesivir dalam mengobati pasien virus Covid-19 masih memantik
banyak tanya.
Alasannya, menurut Dokter Sugeng Ibrahim M.Biomed, Remdesivir merupakan obat
antivirus untuk mencegah keparahan, bukan membunuh atau memecah envelope
virus corona, bukan pula obat untuk mengobati cytokine storm atau badai radang
yang merusak paru.
Remdesivir juga sudah tersedia sejak lama, antivirus ini sudah digunakan untuk
mengatasi pandemi ebola beberapa tahun lalu.
Sugeng mengungkapkan, remdesivir yang tengah dibicarakan banyak orang saat ini
sejatinya juga sudah habis masa patennya.