Page 28 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 28

Judul                 : BPOM Izinkan Obat Favipiravir dan Remdesivir untuk Mengobati
                                       COVID-19

               Nama Media            : headtopics.com

               Tanggal               : 6 Oktober 2020
               Halaman/URL          : https://headtopics.com/id/bpom-terbitkan-izin-penggunaan-emergensi-
                                      dua-obat-covid-19-16080274

               Tipe Media            : Online



                                                             Saat  ini  telah  ditemukan  beberapa  obat
                                                             yang     terbukti    melalui     uji   klinik
                                                             menunjukkan  kemanfaatannya  dalam
                                                             menyembuhkan  pasien  Covid-19,  yaitu
                                                             Favipiravir  dan  Remdesivir.  Sejak  3
                                                             September  2020  Badan  Pengawas  Obat
                                                             dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan
                                                             izin penggunaan dalam kondisi emergensi
                                                             atau  emergency  use  authorization(EUA)
                                                             untuk Favipiravir, dan Remdesivir pada 19
               September.Favipiravir  adalah  obat  untuk  pasien  derajat  ringan  dan  sedang  yang
               dirawat di rumah sakit (RS). Sedangkan Remdesivir untuk pasien derajat berat yang
               dirawat  di  RS.Kepala  BPOM,  Penny  Kusumastuti  Lukito  mengatakan,  EUA
               merupakan persetujuan penggunaan obat atau vaksin saat kondisi darurat kesehatan
               masyarakat, seperti pandemi Covid-19.
               "Terhadap  produk  yang  telah  mendapatkan  EUA,  BPOM  terus  melakukan
               pengawasan penyaluran dan peredaran sejak dari industri farmasi, pedagang besar
               farmasi,      dan      sarana      pelayanan       kefarmasian,"      tuturnya,     Senin
               (5/10/2020).Pengawasan  dapat  dilakukan  melalui  evaluasi  pelaporan  realisasi
               importasi, produksi dan distribusi obat yang disampaikan kepada BPOM. Selain itu,
               BPOM juga mewajibkan industri farmasi selaku pemilik EUA untuk menjamin mutu
               obat. Melakukan uji klinik di Indonesia untuk memastikan khasiat dan keamanan obat,
               serta melakukan farmakovigilans melalui pemantauan dan pelaporan efek samping
               obat yang harus disampaikan kepada BPOM.

               Penny  berharap,  penerbitan  EUA  dapat  memberikan  percepatan  akses  obat-obat
               yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19 oleh para dokter sehingga mempunyai
               pilihan  pengobatan  yang  sudah  terbukti  khasiat  dan  keamanannya  dari  uji  klinik.
               Dengan  tersedianya  obat-obat  tersebut  diharapkan  dapat  meningkatkan  angka
               kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19 yang menjadi target
               pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33