Page 32 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 32

Judul                 : BPOM Terbitkan Izin Edar Darurat Obat COVID-19 Favipiravir dan Remdesivir

               Nama Media            : farmasetika.com

               Tanggal               : 6 Oktober 2020

               Halaman/URL          : https://farmasetika.com/2020/10/06/bpom-terbitkan-izin-edar-darurat-obat-
                                      covid-19-favipiravir-dan-remdesivir/

               Tipe Media            : Online



                                                            Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
                                                            akhirnya  memberikan  izin  edar  darurat
                                                            (Emergency  Use  Authorization/EUA)  untuk
                                                            Favipiravir  untuk  pasien  COVID-19  derajat
                                                            ringan  dan  sedang  yang  dirawat  di  rumah
                                                            sakit kepada  Industri  Farmasi  PT.  Beta
                                                            Pharmacon  (Dexa  Group)  dengan  merek
                                                            dagang Avigan® dan kepada PT. Kimia Farma
                                                            Tbk.

               Selain  itu,  BPOM  juga  memberikan  izin  edar  darurat  untuk  sejak  tanggal  19
               September kepada Industri Farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma, dan
               PT. Dexa Medica.

               Apa itu izin penggunaan darurat?

               Sesuai rilis resmi dari BPOM (5/10/2020), EUA merupakan persetujuan penggunaan
               obat atau vaksin saat kondisi darurat kesehatan masyarakat, dalam  hal ini pandemi
               COVID-19. Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM terus melakukan
               pengawasan penyaluran dan peredaran sejak dari industri farmasi, pedagang besar
               farmasi, dan sarana pelayanan kefarmasian.

               Pengawasan dapat dilakukan melalui evaluasi pelaporan realisasi importasi, produksi
               dan  distribusi  obat  yang  disampaikan  kepada  BPOM.  Selain  itu,  BPOM  juga
               mewajibkan  industri  farmasi  selaku  pemilik  EUA  untuk  menjamin  mutu  obat,
               melakukan uji klinik di Indonesia untuk memastikan khasiat dan keamanan obat, serta
               melakukan farmakovigilans melalui pemantauan dan pelaporan efek samping obat
               yang harus disampaikan kepada BPOM. Hal-hal tersebut merupakan upaya BPOM
               dalam melindungi masyarakat berupa pemastian keamanan, khasiat, dan mutu obat
               yang beredar.
               “Penerbitan EUA  diharapkan dapat memberikan  percepatan  akses  obat-obat  yang
               dibutuhkan  dalam  penanganan  COVID-19  oleh  para  dokter  sehingga  mempunyai
               pilihan  pengobatan  yang  sudah  terbukti  khasiat  dan  keamanannya  dari  uji  klinik.
               Dengan  tersedianya  obat-obat  tersebut  diharapkan  dapat  meningkatkan  angka
               kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien COVID-19 yang menjadi target
               pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19,” harap Kepala Badan POM RI,
               Penny K. Lukito.

               Farmokovigilan memantau khasiat dan keamanan obat
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37