Page 34 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 34
persetujuan penggunaan saat emergensi (EUA) dapat diberikan segera,” jelas Kepala
BPOM.
Selain kedua vaksin yang telah mencapai uji klinik fase III tersebut di atas, terdapat
juga pengembangan vaksin yang dilakukan oleh PT. Kalbe Farma bekerja sama
dengan Genexine Korea Selatan. Uji Klinik fase I dan fase IIA sedang berlangsung di
Korea Selatan dengan target selesai Oktober 2020. Selanjutnya direncanakan akan
dilakukan uji klinik fase II dan III di Indonesia, dengan target keseluruhan selesai pada
bulan Desember 2021.
Untuk kemandirian vaksin di Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi membentuk
Konsorsium Pengembangan Vaksin Merah Putih. Konsorsium ini diperkuat dengan
Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 2020 Tentang Tim Nasional Percepatan
Pengembangan Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Saat ini sedang
dalam tahap pengembangan bibit vaksin dari isolasi virus pasien COVID-19 Indonesia
sampai prototipe vaksin yang dilakukan di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Selanjutnya akan dilakukan perbanyakan dan pemurnian menjadi bulk vaksin yang
akan diformulasi untuk skala laboratorium di Industri Farmasi yang akan digunakan
pada uji pre klinik dan uji klinik.
Sejak periode Maret sampai dengan September 2020, BPOM secara berkala
melakukan patroli siber terhadap obat yang diklaim dapat menyembuhkan COVID-19
dengan hasil ditemukan sejumlah 46.081 link, diantaranya 2.645 link pelapak ilegal
menjual obat antivirus. Selanjutnya terhadap temuan tersebut, telah diajukan
rekomendasi takedown kepada idea (Indonesian E-Commerce Association) dan
Kemenkominfo dan telah terealisasi 73,9 %.
BPOM terus-menerus secara berkesinambungan melakukan pengawasan mutu obat
melalui sampling dan pengujian, pengawasan keamanan obat melalui aktivitas
farmakovigilans dengan menerima pelaporan efek samping obat dari industri farmasi,
tenaga kesehatan, dan masyarakat melalui aplikasi BPOM Mobile.
Masyarakat juga harus lebih berhati-hati dalam memilih, membeli dan mengonsumsi
produk Obat dan Makanan, termasuk banyaknya informasi penggunaan obat-obat
herbal dengan klaim mencegah, mengobati atau menyembuhkan COVID-19. Selalu
ingat Cek “KLIK” (Kemasan, Label, izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau
mengonsumsi produk Obat dan Makanan. Karena pencegahan merupakan kunci
utama dalam memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak tersebut tidak
akan optimal dalam penanganan pandemi COVID-19 tanpa adanya peran aktif
masyarakat. Masyarakat harus selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan di mana
pun berada. Selalu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,
rajin mencuci tangan dengan sabun, olahraga rutin, istirahat cukup, makan makanan
sehat dan bernutrisi.