Page 38 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 38

Judul                 : BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Obat Favipiravir dan Remdesivir
                                       dalam Kondisi Darurat

               Nama Media            : jawapos.com
               Tanggal               : 6 Oktober 2020

               Halaman/URL          : https://www.jawapos.com/kesehatan/05/10/2020/bpom-beri-izin-obat-
                                      remdesivir-dan-favipiravir-untuk-pasien-korona/

               Tipe Media            : Online



                                                            Indonesia     selama     ini   menggunakan
                                                            kombinasi  obat  untuk  perawatan  pasien
                                                            Covid-19.      Kini    penggunaan        obat
                                                            Remdesivir     akhirnya     disetujui   untuk
                                                            digunakan di Indonesia. Selain Remdesivir,
                                                            Favipiravir juga sudah diizinkan.

                                                            Favipiravir untuk pasien derajat ringan dan
                                                            sedang yang dirawat di rumah sakit, serta
                                                            Remdesivir untuk pasien derajat berat yang
                                                            dirawat di rumah sakit. Sejak 3 September
               2020  Badan  Pengawasan  Obat  dan  Makanan  (BPOM)  telah  menerbitkan  izin
               penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) Favipiravir
               kepada Industri Farmasi PT. Beta Pharmacon (Dexa Group), dengan merek dagang
               Avigan® dan kepada PT. Kimia Farma Tbk. yang saat ini sudah memproduksi produk
               generik Favipiravir di Indonesia.

               Sedangkan  untuk  Remdesivir,  EUA  diberikan  sejak  tanggal 19  September kepada
               Industri Farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma, dan PT. Dexa Medica.

               EUA  merupakan  persetujuan  penggunaan  obat  atau  vaksin  saat  kondisi  darurat
               kesehatan masyarakat, dalam hal ini pandemi COVID-19. Terhadap produk yang telah
               mendapatkan EUA, BPOM terus melakukan pengawasan penyaluran dan peredaran
               sejak  dari  industri  farmasi,  pedagang  besar  farmasi,  dan  sarana  pelayanan
               kefarmasian.

               Pengawasan dapat dilakukan melalui evaluasi pelaporan realisasi importasi, produksi
               dan  distribusi  obat  yang  disampaikan  kepada  BPOM.  Selain  itu,  BPOM  juga
               mewajibkan  industri  farmasi  selaku  pemilik  EUA  untuk  menjamin  mutu  obat,
               melakukan uji klinik di Indonesia, untuk memastikan khasiat dan keamanan obat, serta
               melakukan farmakovigilans melalui pemantauan dan pelaporan efek samping obat
               yang harus disampaikan kepada BPOM.

               Farmakovigilans  merupakan  kegiatan  pemantauan  dan  pelaporan  kejadian  tidak
               diinginkan dan atau efek samping obat pada pasien oleh dokter dan tenaga kesehatan
               lainnya,  di  fasilitas  pelayanan  kesehatan.  Semua  laporan  tersebut  diterima  oleh
               BPOM dan dievaluasi secara periodik. Apabila terdapat peningkatan frekuensi efek
               samping, maka BPOM dapat melakukan tindak lanjut dengan memberikan komunikasi
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43