Page 41 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 41
Judul : BPOM Izinkan Obat Remdesivir dan Favipiravir untuk Sembuhkan Pasien Corona
Nama Media : kumparan.com
Tanggal : 6 Oktober 2020
Halaman/URL : https://kumparan.com/kumparannews/bpom-izinkan-obat-remdesivir-dan-
favipiravir-untuk-sembuhkan-pasien-corona-1uKlMqDsnlf
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
memberikan izin penggunaan 2 obat yang
terbukti bisa membantu kesembuhan pasien
corona. Kedua obat tersebut yakni Favipiravir
atau Avigan untuk pasien gejala ringan dan
sedang, serta Remdesivir untuk pasien gejala
berat.
Dalam keterangannya pada Senin (5/10),
BPOM menyatakan telah menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi darurat
(Emergency Use Authorization/EUA) Favipiravir kepada industri farmasi yakni PT.
Beta Pharmacon (Dexa Group) dengan merek dagang Avigan, serta kepada PT. Kimia
Farma Tbk. yang sudah memproduksi produk generik Favipiravir di Indonesia. Izin
tersebut telah diberikan sejak 3 September 2020.
"Sedangkan untuk Remdesivir, telah diberikan EUA sejak tanggal 19 September
kepada industri farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma, dan PT. Dexa
Medica," ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito.
Penny menyatakan terhadap produk yang mendapatkan EUA, BPOM terus
mengawasi penyaluran dan peredarannya sejak dari industri farmasi, pedagang besar
farmasi, dan sarana pelayanan kefarmasian.
Selain itu, kata dia, BPOM mewajibkan industri farmasi yang mendapat izin UEA untuk
menjamin mutu obat, memastikan khasiat dan keamanan obat, serta melakukan
farmakovigilans melalui pemantauan dan pelaporan efek samping obat.
“Penerbitan EUA diharapkan dapat memberikan percepatan akses obat-obat yang
dibutuhkan dalam penanganan COVID-19 oleh para dokter sehingga mempunyai
pilihan pengobatan yang sudah terbukti khasiat dan keamanannya dari uji klinik,"
ucapnya.
"Dengan tersedianya obat-obat tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka
kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien COVID-19 yang menjadi target
pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19,” lanjutnya.
Farmakovigilans yang dimaksud Penny merupakan kegiatan pemantauan dan
pelaporan kejadian tidak diinginkan dan/atau efek samping obat pada pasien oleh
dokter dan tenaga kesehatan.