Page 33 - EMODUL LITERASI HOTS NORS fiks_Classical
P. 33
KOLOID 14 29
Contoh:
Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji,
dan gelatin.
Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-
sol sulfida, dan sol-sol logam.
Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental
daripada koloid liofob/ hidrofob. Butir-butir koloid Gambar 16. Contoh koloid hidrofil
liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air Sumber : bobo.id
mediumnya. Hal ini disebut solvatasi/hidratasi. Dengan
cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari
agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi
pada koloid liofob/hidrofob. Koloid liofob/hidrofob
mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau
muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa
muatan koloid menstabilkan sistem koloid.
Gambar 17. Contoh koloid
Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan hidrofob
Sumber : something-
sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat
essential.wordpress.com
dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan.
Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk
kembali sol hidrofil. Dengan perkataan lain, sol hidrofil bersifat reversibel. Sebaliknya,
sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat
terdispersi telah dipisahkan, tidak akan membentuk sol lagi jika dicampur kembali
dengan air. Perbedaan sol hidrofil dengan sol hidrofob disimpulkan sebagai berikut.
7. Koloid Asosiasi
Sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid.
Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian polar disebut kepala dan bagian non-
polar disebut ekor. Kepala dari sabun adalah gugus yang tertarik ke air (hidrofil).,
sedangkan ekornyagugus hidrokarbon bersifat hidrofob.
Jika dilarutkan dalam air mngadakan asosiasi dilarutkan dlm air akan mengadakan
asosiasi karena gugus non-polar (ekornya) saling tarik menarik sehingga terbentuk