Page 25 - Si Jaka Mangu
P. 25
Dengan cepat Ki Ageng memanggil istri dan kedua
anaknya untuk datang mendekat. Kabar gembira itu harus
segera disampaikan.
“Nyi... Nyi... ke sini, Nyi. Ajak juga anakmu, Saridin dan
Sriti!” teriak Ki Ageng memanggil-manggil istri dan kedua
anaknya.
“Sebentar, Ki. Ada apa? Tumben, Aki pagi-pagi sudah
teriak-teriak?” jawab Nyi Ageng dengan tergopoh-gopoh
mendekati suaminya. Tidak lama kemudian, Saridin dan Sriti
datang mendekat.
“Ada apa, Pak?” tanya Saridin dan Sriti hampir
bersamaan.
Saridin dan Sriti bingung melihat sikap bapaknya
yang tidak langsung menjawab pertanyaannya dan hanya
menangis.
“Ya. Aku gembira sekali pagi ini. Kedua mataku sudah
bisa melihat. Ini, lihat.... Aku bisa melihatmu Nyi dan melihat
anakku, Saridin dan Sriti,” Ki Ageng memanggil anak-
anaknya agar lebih mendekat padanya.
Anugerah yang tidak disangka-sangka itu membuat Nyi
Ageng dan anak-anaknya terhenyak, sempat tak percaya.
Namun, ketika Ki Ageng mendekati dan berusaha meraih istri
dan anak-anaknya untuk mendekat, tangis mereka meledak
bersamaan. Ya, tangis kegembiraan telah menyelimuti hati
mereka.
13