Page 24 - Si Jaka Mangu
P. 24
burung seakan-akan menandai kedekatan, kehangatan, dan
kasih sayang yang diberikan Ki Ageng Paker dan keluarganya
selama ini sangatlah besar.
Keberadaan Si Jaka Mangu di rumah keluarga Ki
Ageng Paker tanpa terasa membawa perubahan besar bagi
kehidupan Ki Ageng. Atas kehendak Yang Mahakuasa, Ki
Ageng dapat melihat kembali. Kedua mata Ki Ageng yang
selama ini tidak bisa melihat atau buta, tiba-tiba menjadi
terang dan bisa melihat. Ia bisa melihat dengan jelas burung
perkutut yang sangat disayanginya itu bertengger di dalam
sangkar dan dengan lahap memakan buah pisang. Ia juga
bisa melihat isteri dan kedua anaknya sibuk di dapur,
memasak dan membersihkan rumah. Tak henti-hentinya,
Ki Ageng mengejap-ngejapkan kedua matanya. Ia seakan tak
percaya apa yang sedang dialaminya. Selama ini, ia hidup
dalam kegelapan. Namun, saat ini Tuhan telah memberi
penerang untuk kedua matanya.
“Ya Tuhanku.... Terima kasih atas karunia-Mu ini.
Sungguh aku tak pernah membayangkan kedua mataku
yang buta dapat melihat kembali. Terima kasih Tuhan, atas
kenikmatan yang Kau berikan kepada hamba-Mu ini!” Ki
Ageng berkata dalam hati dengan tak kuasa menahan air
mata.
12