Page 26 - Si Jaka Mangu
P. 26
Ki Ageng Paker kemudian mengajak istri dan kedua
anaknya untuk bersama-sama melakukan sujud syukur
atas karunia dan nikmat yang diberikan Tuhan. Peristiwa
itu membuat Ki Ageng dan keluarganya semakin percaya
kepada kekuasaan dan kehendak-Nya. Tuhan memang Maha
Pengasih dan Penyayang kepada hamba-Nya yang tawaduk.
Sebagai ungkapan rasa syukur, Nyi Ageng Paker pagi harinya
menyuruh Saridin dan Sriti untuk bersedekah kebutuhan
bahan pokok kepada anak-anak yatim dan kaum fakir miskin
yang membutuhkan.
Kabar kedua mata Ki Ageng yang bisa melihat kembali
terdengar di berbagai tempat. Berbondong-bondong warga
masyarakat Desa Paker dan sekitarnya datang untuk melihat
dan mengucapkan selamat. Lambat laun, rumah Ki Ageng
tidak pernah sepi. Setiap hari semakin banyak orang datang
untuk menimba ilmu agama, meminta nasihat, berobat,
dan mendapatkan kesembuhan. Ki Ageng dan keluarganya
yang selalu bersikap rendah hati, dipandang oleh warga
masyarakat Desa Paker dan sekitarnya sebagai sosok yang
pantas diteladani. Mereka semakin percaya dengan kesaktian
Ki Ageng. Kesaktian Ki Ageng pun akhirnya terdengar sampai
di Kerajaan Majapahit. Raja Brawijaya sangat terkesan
dengan sikap dan kesaktian yang dimiliki oleh Ki Ageng Paker.
***
14