Page 129 - Pola Sugesti Erickson
P. 129

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       Ketika anda menghadapi klien semacam ini, anda bisa menanyakan secara enteng

                   saja ketika subjek dalam keadaan trance, dengan memanfaatkan pola sugesti tak langsung
                   Erickson, “Apakah bawah sadar anda mau menyampaikan kepada saya manfaat positif

                   simptom anda?”
                       Itu sebuah situasi double binds. Apa pun jawaban klien anda, ia akan membenarkan

                   bahwa ada manfaat positif dari simptomnya.
                       Jika ia menggeleng atau memberi isyarat “tidak”, anda bisa melanjutkannya, “Jadi,

                   bawah sadar anda ingin menyimpan manfaat positif simptom tersebut untuk anda

                   sendiri?”
                       Saya beberapa kali menghadapi klien seperti itu. Salah satunya adalah seorang ibu

                   rumah tangga yang mengidap sakit kepala yang “tak tertahankan sakitnya”—

                   menggunakan istilahnya sendiri.
                       “Apakah manfaat positif itu hanya bisa dipenuhi dengan cara mempertahankan sakit

                   kepala yang tak tertahankan seperti itu?”
                       Ibu rumah tangga itu berkeras mempertahankan sakit kepalanya karena ia

                   membutuhkan manfaat positif sakit kepala itu. Akhirnya saya menangani masalahnya
                   dengan menggunakan time distortion. Saya meminta ibu itu tetap merasakan sakit kepala

                   seperti biasanya ketika simptom itu datang. “Anda bisa merasakannya berjam-jam seperti

                   biasa, dan anda hanya perlu merasakan itu berjam-jam seperti biasa. Tetapi pada
                   kenyataannya itu hanya beberapa detik dalam waktu nyata.”

                       Untuk menyampaikan sugesti tersebut, saya memperkenalkan kepadanya terlebih
                   dulu gagasan tentang mimpi. Kita bisa bermimpi mengalami peristiwa yang jangka

                   waktunya satu jam, satu hari, satu minggu, atau satu bulan, dan bahkan beberapa tahun,
                   tetapi pada kenyataannya kejadian itu hanya berlangsung beberapa detik dalam tidur kita.

                   Ibu itu bisa menerima gagasan ini karena itu pengalaman yang akrab baginya. Setiap

                   orang pernah bermimpi dan bisa mengalami kejadian apa saja seolah-olah berlangsung
                   sekian lama itu. Dan ketika ia menerima gagasan tentang mimpi, ia dengan mudah

                   menerima gagasan tentang sakit kepalanya yang terasa berjam-jam tetapi sebetulnya

                   hanya berlangsung beberapa detik dalam waktu nyata. Ketika ia menjalankan sugesti



                                                                                                      129
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134