Page 136 - Pola Sugesti Erickson
P. 136
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
Hati-hati Anda “Terhipnotis” oleh Pasien
Subjektivitas adalah kecenderungan alami manusia. Setiap orang akan memandang
realitas dari cara pandangnya masing-masing. Jika anda berhadapan dengan klien yang
memiliki masalah tertentu, ia juga akan menuturkan masalahnya dan segala hal yang
berkaitan dengan itu dari sisi subjektif dirinya. Pasien anda akan membuat penafsiran
subjektif mengenai apa yang menjadi penyebab masalahnya. Seorang istri akan
menafsirkan perilaku suaminya, mertuanya, dan sebagainya yang menyebabkan masalah
besar bagi dirinya. Seorang karyawan di kantor akan menafsirkan perilaku atasannya,
teman-tamannya, dan siapa saja yang ia anggap tidak bersahabat dengannya. Dengan cara
itu, melalui informasi berdasarkan kenyataan atau rekaan semata, ia sedang
menyampaikan kepada anda bahwa ia layak mengidap simptomnya.
Hati-hatilah menghadapi hal ini. Anda mungkin akan terpukau oleh “melodrama”
yang disampaikan klien anda. Alih-alih membuat pasien anda trance, anda sendiri yang
justru “terhipnotis” oleh detail-detail tidak relevan yang ia sampaikan. Anda terseret
sejauh-jauhnya ke dalam pemahaman subjektif klien anda dan menjadi sama bingungnya.
Jika anda mendapati diri anda tersesat dan melantur-lantur, anda mungkin sudah
“terhipnotis” oleh laporan subjektif pasien anda dan menjadi tak beda dengan orang yang
terhanyut oleh telenovela.
Stephen Brooks, orang pertama yang membawa Ericksonian Hypnosis keluar dari
Amerika dan memopulerkannya di Eropa, dalam bukunya Indirect Hypnosis
menyebutkan 12 bentuk klasik interpretasi subjektif + 1 interpretasi New Age
tentang bagaimana pasien memandang kenyataan:
1. Interpretasi keturunan: “Ibuku mempunyai masalah yang sama.”
2. Interpretasi prediksi: “Ia akan mengatakan hal yang sama lain kali.”
3. Interpretasi sebab-akibat: “Ia merasa gelisah setiap kali saya sedikit rileks.”
4. Interpretasi biologis: “Ini masalah hormon saya.”
136