Page 137 - Pola Sugesti Erickson
P. 137

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       5. Interpretasi kepribadian: “Begitulah dia. Ia tak suka saya melakukan apa saja yang

                   saya sukai.”
                       6. Interpretasi kasual: “Ia bertindak persis seperti gadis yang depresi.”

                       7. Interpretasi medis: “Dokter mengatakan saya depresi dan itu bisa berlangsung
                   tahunan.”

                       8. Interpretasi kognitif: “Ia memikirkan pekerjaannya sepanjang waktu.”
                       9. Interpretasi nominalisasi: “Ia bingung, harapan-harapannya membuat komunikasi

                   kami buntu.”

                       10. Interpretasi penghakiman: “Orang seharusnya tidak berbuat seperti itu, iya kan?”
                       11. Interpretasi emosional: “Saya selalu tertekan, ini menggelisahkan saya.”

                       12. Interpretasi Motivasional: “Ia mencoba menghukum saya untuk membalas ibu

                   saya.”
                       13. Interpretasi New Age: “Kanak-kanak dalam diri saya kehilangan kristal

                   penyembuh di kehidupan masa lalu.”

                   Bagaimana Menghindarkan Diri agar Tidak “Terhipnotis” oleh Pasien

                   Pasien selalu memiliki keyakinannya sendiri tentang apa yang menyebabkan masalahnya.

                   Dan, sekali lagi, ia bisa menuturkan cerita penuh penafsiran subjektif yang

                   menghanyutkan. Erickson sering melakukan pembelokan arah pembicaraan ketika
                   pasiennya melantur. Ia dengan enteng bisa mengganti topik pembicaraan ke arah lain.

                   Ketika pasien mengatakan, misalnya, “Begitulah dia. Ia tak suka saya melakukan apa saja
                   yang saya sukai,” Erickson bisa dengan sambil lalu merespons, “Dan apa warna

                   kesukaannya?” atau “Kau menyukai musik?”

                       Dengan cara itu, ia membawa pasiennya keluar dari “perasaan” (representasi
                   kinestetik, sesuatu yang lazim pada pasien) dan menggesernya ke representasi visual atau

                   auditoris. Ia memotong arus deras perasaan itu dan menyeimbangkannya dengan
                   menggiring pasien agar mengalami realitas dengan indera yang lain. Dan, anda masih

                   ingat, ia seorang master dalam “The Art of Misunderstanding.”






                                                                                                      137
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142