Page 210 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 210
Pasca dibacakannya Dekrit 5 juli 1959, Presiden Soekarno mengubah
haluan pemerintahan Indonesia dari demokrasi parlementer menjadi
demokrasi terpimpin. Pada masa Demokrasi Terpimpin ini pula sistem ekonomi
yang dijalankan oleh Soekarno adalah sistem Ekonomi Etatisme (segala diatur
pemerintah) atau Terpimpin. Dalam sistem ini pemerintah dalam kaitannya
adalah Presiden Soekarno punya kekuatan yang besar termasuk dalam bidang
perekonomian.
Peran Soekarno sangatlah besar dalam segala kebijakan yang diambil dan
juga dalam pelaksanaan perekonomian Indonesia. Adapun program-program
yang dicanangkan Soekarno ialah sebagai berikut.
1. Rancangan Ekonomi Komando tahun 1957 dan dilaksanakan setelah
Dekrit 5 Juli. 55
2. Pembentukan Deklarasi Ekonomi pada tahun 1963. 56
3. Pendirian Bank Tunggal Milik Negara pada tahun 1965
57
4. Program Berdikari (Perdagangan dan Perkreditan Luar Negeri) yang di
buat dan dilaksanakan setelah Dekrit 5 Juli.
Kebijakan-kebijakan yang disusun dan dilaksanakan Presiden Soekarno
meskipun mengalami berbagai kegagalan. Namun kegagalan ini memiliki banyak
faktor yang menyebabkannya, salah satunya ialah konflik yang terjadi di dalam
pemerintahan lebih khususnya konflik antara Pemerintahan Soekarno dan
PKI bertentangan dengan angkatan TNI-AD yang dipimpin oleh Jenderal A.H
Nasution. Puncak hancurnya ekonomi dan turunnya wibawa Soekarno ketika
terjadi Gerakan 30 september 1965, dampak ekonominya membuat terjdainya
krisis ekonomi, inflasi hingga 650%, dan merosotnya kemakmuran masyarakat.
58
b. Ir. Djuanda
Ir. Raden Haji Djoeanda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari 1911
– meninggal di Jakarta, 7 November 1963 pada umur 52 tahun. Beliau adalah
Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ia mulai menjabat
sebagai perdana menteri mulai dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia
menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. Sumbangannya yang
55 Pasaribu, Op.Cit. h.13
56 Rudiana, Op.Cit. h. 41.
57 Poesponegoro dan Notosoesanto., Op.Cit. h. 432
58 Ibid., h. 543
Sejarah Nasional Indonesia VI 206