Page 207 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 207

antara  ketetapan  Presiden  dengan  Peraturan  Pemerintah  dan  UU  yang
            ditetapkan, sehingga membuat keadaan semakin memburuk. seperti yang terjadi
            ketika Keputusan Menteri keuangan RI No.1/M 1961 tanggal 6 Januari 1961,
            yang menentukan bahwa neraca Bank Indonesia tidak boleh lagi diumumkan.

            Sementara itu, keputusan Perdana menteri No.85/PM/1964 tertanggal 4 Mei
            1964,  Bank Indonesia  diizinkan  untuk mengadakan  penyertaan  modal  dalam
            perusahaan-perusahaan.  Dikeluarkannya keputusan  tersebut berdampak luas
            terhadap masyarakat, misalnya ;

                  1.  Bank  Indonesia  sebagai  bank  sentral  tidak  dapat  lagi  menjalankan
                      fungsinya sebagai pengatur peredaran uang.
                  2.  Neraca Bank Indonesia tidak dapat diketahui oleh rakyat lagi.
                  3.  Neraca Bank Indonesia yang tidak diumumkan itu mendorong usaha-

                      usaha spekulasi dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
                                                                              49
                    Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah
            karena  pemerintah  tidak  menghemat  pengeluaran-pengeluarannya.  Pada
            masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah yang

            terkesan hanya buang-buang anggaran saja. Disamping itu gejolak politik luar
            negeri  seperti  politik  konfrontasi  dengan  Malaysia  dan  negara-negara  Barat
            turun berimbas pada lemahnya perekonomian Indonesia.    50



                  b.  Kegagalan Ekonomi Berdasarkan Konflik Dalam Pemerintahan
                    Setelah Masyumi dan PSI tersingkir dari pemerintahan, Presiden Soekarno
            mulai memberi penekanan pada doktrin Nasakom. Komponen Nasakom diambil
            dari 3 partai besar yang masih mendukung Presiden Soekarno, yaitu PNI (untuk

            Nasionalisme),  NU  (untuk  Agama),  dan  PKI  (untuk  Komunisme).  Presiden
            berharap agar ketiga partai ini bersama-sama berperan dalam pemerintahan
            disegala tingkatan. Dalam struktur pemerintahan, PNI dan NU sudah terwakili
            dalam Kabinet. Namun tidak demikian dengan PKI yang terhalang oleh penolakan

            yang dilakukan oleh TNI-AD yang dipimpin oleh Jenderal Nasution yang anti-
            Komunisme. Namun antara pemerintahan dan PKI terjalin hubungan yang baik
            sebaliknya Pemerintahan Presiden Soekarno dengan TNI justru memburuk.



            49   Ibid, h. 436.
            50   Lubis, Op.Cit. h. 12

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            203
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212