Page 208 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 208
Dalam persaingan memperebutkan kekuasaan dengan Nasution,
Soekarno menempuh 2 taktik yaitu salah satunya merangkul PKI yang
notabene merupakan partai yang kuat di Jawa dan yang kedua ialah merangkul
angkatan-angkatan bersenjata terutama angkatan udara. Kepala Staf Angkatan
Udara, Komodor Udara Surjadi Surjadarma yang dekat dengan Soekarno dan
mempunyai hubungan kurang baik dengan Nasution. Dan istrinya aktif dalam
kegiatan haluan-haluan kiri dan PKI pada tahun 1948 dan pernah ditahan atas
perintah Nasution. Angkatan Udara yang iri atas dominasi Angkatan Darat yang
meningkat pengaruhnya karena beberapa perwiranya berhasil menduduki
jabatan Gubernur di beberapa Propinsi. Kedekatan Soekarno dengan Kepala staf
Angkatan Udara tersebut membuat Angkatan Udara menjadi kekuatan militer
yang paling diandalkan oleh Soekarno. 51
Hubungan antara Konflik di pemerintahan dengan perekonomian
negara sangatlah erat. Ini terlihat ketika pihak militer ikut campur dalam urusan
kegiatan ekonomi dan mengeluarkan beberapa aturan. Pada Mei 1959 militer
mengeluarkan larangan bagi orang asing untuk berdagang di daerah pedesaan
mulai 1 Januari 1960. Meski larangan ini diberlakukan bagi semua orang
asing, sasaran utamanya ialah orang Cina. Alasannya ialah untuk melemahkan
persahabatan Indonesia dengan RRC, sekaligus mempersulit gerakan dan
pengaruh PKI di Indonesia. Akhirnya timbul konflik antara TNI-AD dengan
Presiden Soekarno dan PKI yang dekat dengan golongan Cina. 52
Dan pada akhir 1959 pihak militer mulai memindahkan orang-orang
Cina dari pedesaan ke kota-kota secara paksa. Pemerintah Cina melakukan
penekanan diplomatik yang sangat berat terhadap Indonesia, sementara PKI
dan Pemerintah berusaha membela orang-orang Cina setidaknya mencegah
pihak militer melakukan tindakan-tindakan yang lebih keras. Keluarnya orang-
orang Cina dari daerah pedesaan, serta adanya ketakutan umum didalam
komunitas perdagangan yang sangat penting ini mengakibatkan terjadinya
dislokasi ekonomi, penimbunan barang, dan gelombang inflasi yang semakin
serius meningkat. 53
51 Ricklefs. Op.Cit. h. 405.
52 Oktrino., et.al, 2009. Op.Cit. h. 241
53 Ricklefs., Op.Cit. h. 405
Sejarah Nasional Indonesia VI 204