Page 204 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 204

sentral maupun bank umum dan tugas dari bank Tunggal ini ialah menjalankan
            aktivitas-aktivitas bank sirkulasi,bank sentral, dan bank umum.
                    Perlu kita ketahui sebelumnya di Indonesia sampai tahun 1957 dari segi
            kepemilikan terdapat 68 bank, dimana 6 bank milik negara, 54 bank swasta, dan

            8 bank asing (tidak termasuk bank sentral). Adapun 6 bank milik Negara tersebut
            ialah Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO), Lalu
            terdapat bank dibawah suatu dewan pembangunan yang didalamnya tergabung
            Bank Koperasi Tani dan Nelayan, selanjutnya Bank Umum Negara (BUNEG), Bank

            Tabungan Negara (BTN), dan Bank Negara Indonesia (BNI).
                                                                     38
                    Sebagai  langkah  pertama untuk menuju  Bank Tunggal  Milik  Negara
            itu  pada tahap  awal  diadakan  peleburan  bank-bank  negara.  Diawali  dengan
            Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan  Indonesia,  dan  Bank Koperasi

            Tani  dan Nelayan berdasarkan Penpres No.9 tahun  1965 bank-bank tersebut
            diintgerasikan kedalam Bank Indonesia. Lalu dalam Penpres No.10, No.11, dan
            No.13  menetapkan  Bank  Umum  Negara,  Bank  Tabungan  Negara,  dan  Bank
            Negara Indonesia turut diintegrasikan kedalam Bank Indonesia. 39

                    Keadaan  demikian  itu  berlangsung  terus sampai  bank tunggal  itu
            dibubarkan dengan berlakunya UU No,13 Tahun 1968. Yang mengatur kembali
            struktur dan tugas/peran bank sentral ialah bank Indonesia. Satu hal lagi yang
            menarik  dari  pembentukan  bank-bank  ini  ialah:  pengintegrasian  bank-bank

            negara ke dalam bank tunggal diatur melalui Penetapan Presiden, sedangkan
            bank-bank bersangkutan, sebelum diintegrasikan, didirikan berdasarkan atas
            UU atau peraturan pemerintah pengganti UU.   40


                  e.  Perdagangan dan Perkreditan Luar Negeri (BERDIKARI)

                    Setelah dekrit 5 juli  1959,  Pemerintahan  Soekarno dan  Depernas
            (berganti menjadi Badan Perancang Pembangunan Nasional disingkat Bappenas
            tahun  1963)  mencanangkan  kebijakan  pembangunan  Semesta  8  Tahun  yang

            tujuannya adalah  menciptakan  kesejahteraan  melalui  berbagai  proyek yang
            diarahkan kepada perbaikan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan mendasar
            lainnya  (Ekonomi).  Untuk  itu  pemerintah  melakukan  program  peningkatan


            38   Rudiana, Op.Cit. h. 52
            39   Ibid., h. 52
            40   Poesponegoro dan Notosoesanto.  Op.Cit., hh. 432-433

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            200
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209