Page 265 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 265

perusahaan patungan diantara negara-negara Asia-Afrika sendiri, sejauh
                   hal ini mengembangkan kepentingan mereka bersama.
               4.  Konferensi  Asia-Afrika mengakui  sangat diperlukannya kemantapan
                   perdagangan  komoditi  di  kawasan  ini.  Menerima  prinsip  perluasan

                   cakupan  perdagangan  dan pembayaran  multilateral.  Namun demikian,
                   diakui juga bahwa beberapa negara karena kondisi-kondisi ekonomi yang
                   berlaku  harus kembali  mengambil  langkah-langkah  melalui  perjanjian-
                   perjanjian perdagangan bilateral.

               5.  Konferensi  Asia-Afrika menyarankan  agar negara-negara peserta
                   mengambil langkah-langkah bersama untuk memantapkan harga-harga
                   internasional dan menuntut komoditi-komoditi terpilih melalui perjanjian-
                   perjanjian bilateral dan multilateral dan bahwa apabila dikehendaki serta

                   memungkinkan untuk dilakukan, negara-negara peserta seharusnya
                   menganut penghampiran yang seragam mengenai masalah tersebut di
                   komisi penasehat tetap PBB untuk perdagangan komoditi internasional
                   dan lembaga-lembaga internasional lainnya.

               6.  Konferensi Asia-Afrika selanjutnya menyarankan agar negara-negara Asia-
                   Afrika menganekaragamkan perdagangan ekspor mereka dengan mengolah
                   bahan  mentah  mereka sebelum dijual,  sejauh  itu  secara ekonomis
                   memungkinkan, meningkatkan pekan-pekan perdagangan antara

                   wilayah yang mendorong pertukaran delegasi-delegasi perdagangan dan
                   kelompok-kelompok  pengusaha,  mendorong  pertukaran  informasi  dan
                   contoh demi kemajuan perdagangan antara wilayah, serta memberikan
                   fasilitas yang wajar untuk perdanganga transit negara-negara yang tidak

                   memiliki pelabuhan.
               7.  Konferensi  Asia-Afrika  menganggap  perkapalan  itu  sangat  penting  dan
                   menyatakan kecemasan,  bahwa perusahaan-perusahaan  perkapalan
                   mengubah tarif angkutan mereka dari waktu ke waktu, yang seringkali

                   merugikan  negara-negara  peserta  (Konferensi  Asia-Afrika).  Konferensi
                   menganjurkan  agar masalah  ini  dipelajari  dan  selanjutnya mengambil
                   langkah-langkah bersama untuk mempengaruhi perusahaan-perusahaan
                   perkapalan agar bisa mengambil sikap yang lebih wajar. Disarankan agar

                   masalah angkutan kereta api dikanji untuk perdagangan transit.


                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            261
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270