Page 266 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 266
8. Konferensi Asia-Afrika sepakat, bahwa dorongan harus diberikan untuk
pembentukan bank-bank dan perusahaan asuransi nasional dan regional.
9. Konferensi Asia-Afrika merasa, bahwa pertukaran informasi tentang hal-
hal yang berkaitan dengan minyak, seperti pembayaran keuangan dan
pajak, pada akhirnya mungkin mengarah ke pembentukan kebijakan
bersama.
10. Konferensi Asia-Afrika menekankan arti pengembangan tenaga nuklir
yang khusus untuk maksud-maksud damai bagi negara-negara Asia-Afrika.
Konferensi menyambut baik prakarsa negara-negara yang terutama
mampu menawarkan keterangan-keterangan yang mereka miliki tentang
penggunaan tenaga nuklir bagi tujuan-tujuan damai, mendesak agar
secepatnya dibentuk lembaga tenaga atau internasional, yang harus
menempatkan perwakilan yang memadai dari negara-negara Asia-Afrika
didalam kekuasaan eksekutif lembaga tersebut, dan menganjurkan kepada
semua pemerintahan Asia-Afrika untuk mempergunakan kesempatan
sebaik-baiknya fasilitas latihan dan lain-lain mengenai penggunaan damai
atom yang ditawarkan oleh negara-negara yang menjadi sponsor untuk
program-program demikian.
11. Konferensi Asia-Afrika sepakat untuk mengangkat pejabat-pejabat
penghubung ke semua negara peserta, yang diangkat oleh pemerintah
nasional masing-masing, demi kepentingan pertukaran informasi dan
gagasan mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama.
Konferensi juga menganjurkan agar semua negara peserta memanfaatkan
sepenuhnya lembaga-lembaga internasional tersebut namun memenuhi
persyaratan, agar segera menjadi anggota.
12. Konferensi Asia-Afrika menganjurkan agar didalam forum-forum
internasional, negara-negara peserta sedapat mungkin dapat bertukar
pikiran terlebih dahulu, demi memajukan kepentingan bersama dibidang
ekonomi. Namun demikian, hal ini tidak berarti adanya maksud untuk
membentuk persekutuan wilayah.
34
34 Drs. Rd. Sumpena Prawirasputra, Politik Luar Negeri Indonesia dan Pelaksanaannya, (Bandung: Remaja
Karya CV, 1985) h. 123
Sejarah Nasional Indonesia VI 262