Page 271 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 271

cara-cara damai.
                3.  Konferensi Asia-Afrika mendukung posisi Yaman dalam masalah Aden dan
                   bagian-bagian Selatan Yaman yang disebut Proktektorat serta mendesak
                   pihak-pihak yang berkepentingan menyelesaikan pertikaian ini dengan

                   cara-cara damai.
                                   37

            f)   Meningkatkan Perdamaian dan Kerjasama Dunia
                1.  Konferensi  Asia-Afrika  memperhatikan  kenyataan  bahwa  beberapa

                   negara belum diterima sebagai Anggota PBB, dan menganggap bahwa
                   demi kerjasama yang tepat guna bagi perdamaian dunia keanggotaan
                   PBB seharusnya universal, menyerukan kepada Dewan Keamanan agar
                   mendukung penerimaan semua negara yang memenuhi persyaratan

                   keanggotaan  seperti  yang  tercantum  didalam  piagam.  Menurut
                   anggapan Konferensi Asia-Afrika di antara negara-negara peserta seperti
                   :  Kamboja,  Sri  Langka,  Jepang,  Yordania,  Libia,  Nepal,  Vietnam  yang
                   bersatu  memenuhi  persyaratan  tersebut.  Konferensi  beranggapan,

                   bahwa perwakilan negara-negara kawasan Asia-Afrika di dalam Dewan
                   Keamanan kurang memadai mengingat azas pembagian geografis yang
                   merata. Konferensi juga menyatakan pandangan, bahwa mengenai
                   pemabagian kursi non-permanen, negara-negara  Asia-Afrika  dirintangi

                   untuk dipilih  menurut aturan yang tercapai  di  London  pada  tahun
                   1946, hendaknya diberi kesempatan untuk mengabdi di dalam Dewan
                   Keamanan sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang lebih
                   tepat guna untuk memelihara perdamian dan keamanan internasional.

                2.  Konferensi  Asia-Afrika  setelah  memperhatikan  situasi  berbahaya  dari
                   ketegangan  internasional  yang  sedang berlangsung, dan  risiko  yang
                   dihadapi  seluruh ummat manusia  terhadap pecahnya perang dunia
                   yang mungkin menggunakan kekuatan yang menghancurkan dari segala

                   macam persenjataan, termasuk senjata nuklir dan termo-nuklir, meminta
                   perhatian segenap bangsa akan akibat-akibat yang mengerikan yang akan
                   terjadi, apabila perang yang seperti ini pecah. Konferensi menganggap
                   bahwa perlucutan  senjata dan  larangan  pembuatan, percobaan  dan


            37   Ibid, h. 129

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            267
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276