Page 273 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 273
nuklir. Masalah perdamaian mempunyai sangkut-paut yang rapat dengan
masalah keamanan internasional. Dalam hubungan ini semua negara-
negara didunia hendaknya harus bekerja sama, terutama melalui PBB
dalam usaha mencapai pengurangan persenjataan dan penghapusan
senjata-senjata nuklir dibawah pengawasan internasional. Dengan jalan
ini perdamaian di dunia akan dapat dicapai dan tenaga nuklir akan dapat
dipergunakan semata-mata untuk keperluan damai. Ini akan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari terutama Asia dan Afrika, sebab
kebutuhan mereka yang mendesak ialah kemajuan sosial dan tingkat
hidup yang lebih baik dalam kemerdekaan yang lebih luas.
2. Kemerdekaan dan perdamaian saling berhubungan. Hak untuk
menentukan nasib sendiri harus dapat dikecap semua bangsa-bangsa
dan kebebasan serta kemerdekaan haruslah diberikan dengan secepat
mungkin, kepada mereka yang belum mendapatkan kemerdekaannya.
Sesungguhnya semua bangsa-bangsa haruslah mendapat haknya untuk
memilih sendiri dengan bebas, baik itu berupa kebebasan menganut
sistem politik, ekonomi, atau cara hidup yang mana yang akan dianutnya,
yang sesuai dengan tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip yang termuat
dalam Piagam PBB.
3. Dengan bebas dari perassan curiga dan takut, dan dengan saling
mempercayai dan menunjukkan goodwill, semua bangsa-bangsa didunia
hendaknya menjalankan kerjasama dalam suasana persahabatan.
Kerjasama tersebut yaitu Konferensi asia-Afrika yang menyatakan
keyakinannya bahwa kerjasama persahabatan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip ini akan dapat memberikan sumbangan yang efektif pada
usaha mempertahankan dan memajukan perdamaian dan keamanan
internasional, sedangkan kerjasama dalam lapangan ekonomi, sosial
dan kebudayaan akan dapat memberikan sumbangan bagi tercapainya
kemakmuran bersama.
39
39 B. M. Diah, Arti Konferensi Bandung, (Jakarta: Penerbit Yayasan 17-8-45, 1980) h. 107
Sejarah Nasional Indonesia VI 269