Page 290 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 290

1        Latar Belakang Pemilu I 1955




                                           Bentuk negara RI ialah  negara kesatuan  dan
                                     bentuk pemerintahannya ialah  Republik  (pasal  1

                     reminder        ayat 1 UUDS RI). Tugasnya ditetapkan dalam Pasal 1
               Pemilu tahun          UUDS yang menentukan bahwa RI yang merdeka dan
               1955 merupakan
               pemilu pertama        berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis
                                                             1
               sejak Indonesia       dan berbentuk kesatuan.
               merdeka. Pemilu ini         Undang-undang      Dasar    Negara    Republik
               berlangsung secara
               terbuka dan relatif   Indonesia  tahun  1945  yang disusun  oleh pendiri
               adil.                 negara,  pada  prosesnya mengalami  pasang  surut
                                     sesuai  dengan  kebijakan  politik  saat  itu.  Periodesasi
            keberlakuan  tersebut  menggambarkan  bahwa  konstitusi  yang  menjadi  dasar

            dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara benar-benar telah  diuji  dengan
            berbagai  peristiwa  dan  kondisi  bangsa  sesuai  dengan  dinamika  sejarah  yang
            berlangsung.
                         2
                  Undang-Undang Dasar 1945 pada hakikatnya adalah sebuah “konstitusi
            kebebasan” (the Constitution of Liberty) yang merupakan wujud dari kehendak

            bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Hal ini terungkap jelas dalam
            rangkaian  kalimat  pada  Pembukaan  UUD  1945  yang  menyatakan,“Disusunlah
            kemerdekaan  kebangsaan  Indonesia  itu  dalam  suatu  Undang-undang  Dasar

            Negara  Republik  Indonesia  yang  terbentuk  dalam  suatu  susunan  Negara
            Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat”.  3
                  Atas desakan, tuntutan, dan kehendak rakyat negara-negara bagian untuk
            kembali ke  negara kesatuan,  terjadilah  penggabungan negara-negara bagian
            tersebut ke dalam Negara RI. Sehingga pada akhirnya RIS hanya terdiri dari 3

            negara bagian, yaitu: Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan
            Negara Sumatera Timur. Maka diadakanlah perundingan antara Pemerintah RIS
            dan Pemerintah RI yang menghasilkan piagam persetujuan kedua pemerintah

            1   Kansil dan Christine S.T Kansil, Hukum Tata Negara Indonesia 1, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000). h. 291
            2   Pimpinan MPR dan Tim kerja sosialisasi MPR periode 2009-2014, empat pilar kehidupan berbangsa dan
            bernegara, h. 121
            3   Aidul Fitriciada Azhary, Konstitusi dan Demokrasi, (Jurnal, 2007) h. 143

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            286
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295