Page 292 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 292

Oleh sebab itu akhirnya pembentukan Negara Kesatuan dilakukan melalui
            jalan  Konstitusional,  dengan  melaksanakan  perubahan  konstitusi  Republik
            Indonesia Serikat melalui pasal 190 KRIS dan pasal 190 KRIS ditegaskan :

                  1.  Perubahan konstitusi itu terjadi dengan Undang-undang Federal yang
                      disetujui oleh DPR dan Senat.
                  2.  Baik  DPR  atupun  Senat  harus  ber-quorum  istimewa,  yaitu  dihadiri

                      2/3  dari  jumlah  anggota  dan  Undang-Undang  perubahan  itu  harus
                      diterima oleh kelebihan istimewa pula, yaitu 2/3 dari jumlah anggota
                      yang hadir.
                                8
                  Untuk  melaksanakan  roda  pemerintahan  negara  menurut  undang-
            undang  dasar sementara maka segera dibentuk alat-alat kelengkapannya.

            Presiden Republik Indonesia Serikat yaitu Presiden Soekarno, menurut piagam
            persetujuan pemerintahan negara Republik Indonesia Serikat dan pemerintah
            negara Republik Indonesia pasal 3 sub e, adalah tetap sebagai presiden negara

            kesatuan.
                      9
                  Bagi negara kesatuan  yang baru terbentuk,  tentu diperlukan sebuah
            undang-undang  dasar yang baru.  Pemilihan  umum  sebagai  salah  satu
                                                10
            sarana  untuk melaksanakan  demokrasi  guna  mengikutsertakan  rakyat dalam
            menentukan wakil  dan  calon  pemimpinnya belum  dapat diselenggarakan

            ditahun awal Indonesia merdeka, karena revolusi pada saat itu diarahkan untuk
            mempertahankan kemerdekaan serta membendung arus kolonial yang dengan
            berbagai dalih berusaha kembali ke Indonesia. Ditambah pula dengan pertikaian

            di dalam lembaga politik dan pemerintahan serta belum adanya undang-undang
            yang mengatur pelaksanaan pemilihan umum, meskipun ide untuk mengadakan
            pemilihan umum sudah muncul sejak Indonesia merdeka.    11
                  Pemilihan umum sebenarnya telah lama menjadi program kerja kabinet-
            kabinet yang memegang pemerintahan,  akan  tetapi  banyak faktor yang

            menghambat seperti yang telah dijelaskan. Setelah beberapa tahun lamanya
            menjadi  program pemerintah, persiapan-persiapan  untuk melaksanakan
            pemilihan umum telah dilakukan pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo.  12

            8   M. Solly Lubis, Op. Cit., h. 49
            9   Joeniarto,  Sejarah Ketatanegaraan, (Jakarta: Bima Aksara, 1984). h.86
            10   Pimpinan MPR dan Tim kerja sosialisasi MPR periode 2009-2014, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa
            Dan Bernegara, h.131
            11   Sawitri Pri Prabawati, Partai lokal Pada pemilu 1955, h. 3
            12   Sekretariat Negara Republik Indonesia, 30 Tahun Indonesia Merdeka. h. 88

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            288
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297