Page 296 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 296

yang  dimaksud  dalam  pasal  56,  maka  berdasarkan  pasal  77  untuk  pertama
            kali dibentuk “Dewan Perwakilan Rakyat Sementara” (DPRS) yang terdiri dari
            gabungan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Serikat dan Badan Pekerja Komite
            Nasional Indonesia Pusat. Sedangkan senat dihapuskan ini sehubungan bahwa

            didalam  negara  kesatuan  (undang-undang  sementara)  tidak  dikenal  adanya
            senat.


                    3       Pelaksanaan Pemilihan Umum I

                            1955


                  Dalam manifesto politik pemerintahan yang dikeluarkan pada tanggal 1
            November 1945 sebagai tindak lanjut Maklumat No. X, makna pemilihan umum

            bagi pemerintahan konstitusional secara eksplisit dijelaskan sebagai berikut:


                     “Sedikit lagi kita akan mengadakan pemilihan umum sebagai bukti
               bahwa bagi kita, cita-cita dan dasar kerakyatan itu benar-benar dasar dan
               pedoman  penghidupan  masyarakat  dan  negara  kita.  Mungkin  sebagai
               akibat pemilihan itu pemerintah akan berganti dan Undang-undang dasar
               kita akan disempurnakan menurut kehendak rakyat kita terbanyak”.
                                                                                 24

                  Pemilihan umum pertama pada tahun 1955 mengunakan sistem pemilihan
            proposional.  Pada sistem ini, presentase kursi di lembaga perwakilan rakyat
                         25
            dibagikan kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan persetase jumlah suara
            yang diperoleh tiap-tiap partai politik. 26












                                                  Gambar 6.2 Pemandangan di TPS Bendungan
                                                  Ilir, Jakarta dan kesibukan beberapa anggota
                                                  P3S (Penitia Pemilihan dan Pemungutan Suara).
                                                  Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka.
            24   Adnan Buyung Nasution, Aspirasi pemerintahan konstitusional di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama
            Grafiti, 1995). h.29
            25   Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000) h. 273
            26   Jimly Asshiddiqie. Op.Cit.  h.425

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            292
   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301