Page 299 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 299

4.  Jakarta Raya
                  5.  Sumatera Selatan
                  6.  Sumatera Tengah
                  7.  Sumatera Utara

                  8.  Kalimanatan barat
                  9.  Kalimantan Selatan
                  10. Kalimantan Timur
                  11. Sulawesi  Utara  Tengah  (wilayah  Sangihe  Talaud,  Daerah  Minahasa,

                      Sulawesi Utara, Donggala, dan Poso)
                  12. Sulawesi Tenggara-Tengah (Wilayah Luwu Mandar, Pare-Pare, Makasar,
                      Bone, Bonthain, dan Sulawesi Tenggara)
                  13. Maluku

                  14. Sunda Kecil Timur (sekarang NTB minus Lombok dan NTT)
                  15. Sunda Kecil Barat (Bali dan Lombok)
                  16. Papua (Irian Barat)
                                        31

            a.     Pelaksanaan Pemilu Tahap I

                                            Pemilihan  umum tahap I untuk  pemilihan
                                      anggota DPR dilaksanakan pada tanggal 29 September

                                            32
                      reminder        1955.   Sedangkan  panitia  pemilihan  umum  pusat
                Pemilihan umum        telah  dibentuk  pada  31  Mei  1954,  yang  diketuai
                tahap I untuk         oleh Hadikusumo (PNI).  Masa jabatan anggota DPR
                                                             33
                pemilihan anggota
                DPR dilaksanakan      ialah 4 tahun (pasal 59 UUDS RI) dan bagi anggota-
                pada tanggal 29       anggota DPR,  dilarang untuk merangkap jabatan.
                September 1955 dan
                pemilihan umum        Hal  ini  terdapat  dalam  ketentuan  pasal  61  UUDS
                untuk Konstituante    RI.  Larangan merangkap jabatan bagi para anggota
                                         34
                diadakan pada         DPR adalah sama dengan yang ditentukan terhadap
                tanggal 15 Desember
                1955.                 para anggota senat, dengan tambahan bahwa para
                                      anggota DPR tidak dapat merangkap anggota senat
                                      (Pasal 102 K-RIS). 35

            31   Pemilihan Presiden secara langsung 2004 Dokumentasi, analisi dan kritik, h.260
            32   Dasril radjab, Op. Cit. h. 104
            33   Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia VI, (Jakarta: Balai Pustaka, 2011) h. 314
            34   Kansil, Op.Cit. h. 294
            35   Ibid. h. 289

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            295
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304