Page 301 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 301
diresmikan. Seperti isi pidato Soekarno dalam pelantikan, sebagai berikut :
41
“Lima puluh juta rakyat pergi ke kotak pemilihan. Lima puluh juta
rakyat menentukan Konstituante sebagai yang dikehendaki oleh konstitusi
sementara 1950 pasal 134-139 itu dan saudara-saudaralah berbahagia
mendapat kehormatan dipilih oleh rakyat dalam pemilihan umum secara
langsung itu, bebas, dan rahasia. Saudara-saudara sungguh memikul
amanat yang maha bertangung jawab ! “ 42
Gambar 6.5 Presiden Soekarno sedang memasukan surat suaranya dalam pemilihan anggota
konstituante pada Pemilu Tahap 2 1955. Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka.
Konstituante dibentuk dengan jalan memperbesar DPR yang dipilih
menurut pasal 11 K-RIS dan senat baru yang ditunjuk menurut pasal 97 K-RIS
dengan anggota-anggota luar biasa sebanyak jumlah anggota majelis masing-
masing. Jadi konstituante akan terdiri dari :
1) Anggota biasa, ialah para anggota DPR dan Senat dan
2) Anggota luar biasa
Anggota luar biasa itu dipilih ataupun ditunjuk atau diangkat oleh rapat
gabungan DPR dan senat, keduanya dengan jumlah anggota dua kali lipat itulah
Konstituante. Segala ketentuan yang berlaku bagi para anggota biasa, berlaku
pula terhadap para anggota luar biasa (Pasal 188 K-RIS). Dalam pidatonya pada
43
saat pelantikan, Presiden Soekarno juga menyatakan;
“Kita bukan tidak punya konstitusi, malah dengan konstitusi yang
berlaku sekarang, kita sudah mempunyai 3 konstitusi… tapi, semua
konstittusi itu (UUD 1945, UUD RIS, dan UUDS 1950) adalah bersifat
41 Pimpinan MPR dan tim kerja sosialisasi MPR periode 2009-2014, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara, 2013, h. 132
42 Iaman Toto K. Raharjo dan Henrdianto WK, Bung Karno Wacana Konstitusi dan Demokrasi, 2001, h. 74
43 Kansil. Op.Cit. h. 289
Sejarah Nasional Indonesia VI 297