Page 316 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 316

1.  Anjuran  Presiden/Pemerintah  untuk  kembali  kepada  UUD  1945,
                      yang disampaikan kepada segenap rakyat Indonesia dengan amanat
                      Presiden  pada  tanggal  22  April  1959,  tidak  memperoleh  keputusan
                      dari Konstituante sebagaimana ditentukan dalam UUDS 1950.

                  2.  Sebagian  besar  dari  anggota  Konstituante  itu  telah  menyatakan
                      pendiriannya untuk tidak menghadiri lagi sidang Konstituante. Oleh
                      sebab  itu  Konstituante  itu  tidak  mungkin  lagi  menyelesaikan  tugas
                      yang dipercayakan rakyat kepadanya.

                  3.  Keadaan yang demikian menimbulkan keadaan ketatanegaraan yang
                      membahayakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa, dan Bangsa
                      serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masyarakat
                      adil dan makmur.

                  4.  Dengan  dukungan  terbesar  rakyat Indonesia  dan  didorong  oleh
                      keyakinan  sendiri,  Presiden  Republik  Indonesia/Panglima  Tertinggi
                      Angkatan  Perang terpaksa menempuh  satu-satunya jalan  untuk
                      menyelamatkan negara proklamasi.

                  5.  Presiden berkeyakinan  bahwa piagam Jakarta tertanggal 22  Juni
                      1945 dan merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstituante
                      tersebut. Demikianlah dasar dekrit 5 Juli 1959.
                                                                   76
                  Setelah mengadakan pertemuan dengan beberapa tokoh politik, beberapa

            menteri,  dan  pimpinan  Angkatan Perang, pada  tanggal  5 juli  1959  disusun
            rumusan yang kemudian dikenal sebagai “Dekrit 5 Juli 1959”. Dekrit itu dibacakan
            Presiden Soekarno tanggal 5 Juli dalam acara yang berlangsung lima belas menit
            di halaaman Istana Merdeka di Jakarta yang dihadiri ribuan orang.   Maka atas
                                                                             77
            dasar-dasar tersebut Soekarno mengatakan;
                  “Kami presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang,
                  Menetapkan pembubaran Konstituante;
                  Menetapakan  Undang-Undang  Dasar  1945  belaku  lagi  bagi  segenap
                  bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai
                  hari  tanggal  penetapan  Dekrit  ini,  dan  tidak  berlakunya  kembali  lagi
                  Undang-Undang Dasar Sementara;
                  Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri
                  atas  anggota-anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat  ditambah  dengan
                  utusan-utusan  dari  daerah-daerah  dan  golongan-golongan,  serta
            76   Kansil. Op.Cit. hh. 297-298
            77   Poesponegoro dan Notosoesanto. Op.Cit. hh. 381-285

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            312
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321