Page 61 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 61
Berdasarkan undang-undang darurat tersebut, berturut-turut negara-negara
bagian menggabungkan diri dengan Republik Indonesia sehingga pada tanggal
5 April 1950 RIS hanya terdiri dari tiga negara bagian, yaitu Republik Indonesia,
Negara Sumatera Timur, Negara Indonesia Timur. 22
Disisi lain Belanda sebenarnya ingin memproyeksikan beberapa pemimpin-
pemimpin daerah sebagai boneka dari negara-negara federal agar mereka bisa
kendalikan. Tokoh-tokoh anggota dari negera federal yang menjadi boneka
Belanda mendukung pemberontakan KNIL, seperti pemeberontakan APRA
yang termasuk didalamnya Sultan hamid II yang mendukung Westerling yang
sebelumnya melakukan gerakan pengacau keamanan di Makassar dan Bandung,
pemberontakan Andi Aziz di Makasar dan lain-lain. Dalam keadaan yang saat itu
tidak kondusif, banyak desakan yang muncul untuk membubarkan negara RIS dan
membentuk kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan
bersatu. Setelah beberapa negara Federal diduduki oleh bekas-bekas anggota
KNIL seperti Negara Pasundan, Kalimantan barat, dan Negara Indonesia Timur
membuat negara-negara itu dibubarkan, sedangkan negara-negara federal
yang tersisa lainnya memilih untuk bersatu dan bergabung dengan Republik
Indonesia. 23
Gambar 2.10 Gema Masyarakat Menyerukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sumber:
Ensiklopedia Sejarah Indonesia)
Hingga pada akhirnya pemimpin-pemimpin negara boneka bentukan
Belanda ini mengadakan suatu pertemuan untuk bertukar pikiran dan
bermusyawarah untuk bersatu dan membentuk wadah negara yang utuh bebas
22 NY. Yusni Y. Bahar et.al. Merdeka atau Mati. (Jakarta: CV PD dan Ikhwan. 1992), h. 197.
23 Nino Oktorino et.al. Ensiklopedia sejarah dan budaya. (Jakarta:Lentera Abadi. 2009). h. 233
Sejarah Nasional Indonesia VI 57