Page 60 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 60
yang mewakili Negara Indonesia Timur dipandang lebih republiken daripada
federalis. 20
Gambar 2.9 Demonstrasi Penuntutan
Pembubaran Negara Pasundan (Sumber:
http://wawasansejarah.com).
Oleh karena itulah, dapat dikatakan bahwa dasar pembentukan negara
federal RIS sangat lemah dan tidak didukung oleh dukungan yang kuat. Akibatnya
tujuan dari kenegaraan tersebut menjadi tidak jelas dan kurang mendapatkan
dukungan dari rakyat. Satu-satunya yang menjadi penopang keberadaan RIS
adalah kekuatan militer Belanda, Koninklijk Leger (KL) dan Koninklijk Nederland
Indonesich Leger (KNIL). Disaat Belanda mulai melepaskan kontrolnya atas
negara-negara bagian maka rakyat negara bagian itu bergerak menuntut untuk
kembali kepada RI. 21
2 Kembali ke Negara Kesatuan
Republik Indonesia
a. Faktor kembali ke NKRI
Usaha-usaha yang dilakukan untuk kembali ke negara kesatuan Republik
Indonesia dilancarkan dimana-mana. Di berbagai daerah timbul gerakan
rakyat menuntut pembubaran negara/daerah bagian dan penggabungannya
dengan republik Indonesia di Yogyakarta. Penggabungan daerah-daerah yang
satu dengan yang lain atau negara bagian yang satu negara bagian yang lain
secara kontitusional dimungkinkan oleh pasal 43 dan 44 Kontitusi RIS dengan
ketentutan bahwa penggabungan tersebut dikehendaki oleh rakyatnya dan
diatur dengan undang-undang Federal. Pada tanggal 8 Maret pemerintahan RIS
dengan persetujuan parlemen (DPR) dan senat RIS mengeluarkan UUD darurat
nomor 11 tahun 1950 tentang tata cara perubahan susunan kenegaraan RIS.
20 Widiarko, loc.cit.
21 Nino Oktorino et.al, Ensiklopedia Sejarah dan Budaya, (Jakarta : Lentera Abadi, 2009), h. 23.
Sejarah Nasional Indonesia VI 56