Page 76 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 76

Pada tanggal 14 juli pagi hari 1950, Pasukan ekspedisi APRIS/TNI tersebut
            mendarat di Laha, Pulau Buru dengan dilindungi Kovret Patiunus. Dengan susah
            payah karena belum  mengenal medannya, APRIS berhasil  merebut pos-pos
            Penting di Pulau Buru. Setelah Pulau Buru dapat dikuasai, Pasukan APRIS yang

            lain mendarat dan dapat segera menguasai Tanimbar, Kepulauan Kei dan Aru.
            Akan tetapi diketahui bahwa RMS memusatkan Pasukannya di Pulau Seram dan
            Ambon, sehingga kekuatan diarahkan ke Ambon.    58
                  Pada  permulaan  November  kota  Ambon  dapat  dikuasai  oleh  pasukan-

            pasukan APRIS setelah melalui pertempuran-pertempuran yang sengit dengan
            korban yang besar. Serangan umum Senopati dilakukan untuk menyerang pusat
            kekuatan RMS yang berada di Ambon. Operasi Senopati dilakukan dalam dua
            tahap yaitu fase I dilakukan pada tanggal 28 September 1950 - 2 November

            1950, fase ke II dimulai tanggal 3 November 1950 - sampai dikuasainya seluruh
            Kota  Ambon.  Pada  serangan  Senopati    fase  I  berhasil  merebut  sejumlah
            posisi  penting  yang  menjadi  markas  pertahanan  pasukan  RMS.  Kota  Ambon
            berhasil dikuasai setelah pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Mayor Ahmad

            Wiranatahkusumah melakukan penyerangan terhadap Benteng New Victoria.
            Setelah Benteng New Victoria yang menjadi pusat kekuatan RMS dapat direbut,
            maka seluruh pulau Ambon dapat dikuasai.   Dalam pertempuran jarak dekat
                                                       59
            memperebutkan  benteng  Nieuw  Victoria, Letnan  Kolonel  Slamet Rijadi  telah

            tertembak dan gugur seketika. 60
                  Setelah diakuasainya Pulau Ambon, Soumokil beserta pasukan RMS yang
            tersisa  bersembunyi di  Pulau  seram dan  ada  yang lari  ke Belanda.  Mereka
            berjuang untuk  mempertahankan berdirinya RMS. Sedangkan Dr. Soumokil

            baru bisa tertangkap pada tanggal 19 Desember 1963 dan diserahkan kepada
            pemerintah pusat di Jakarta. 61











            58   Kartasasmita et.al, Op.Cit. h. 38
            59   Suryawan. Op.Cit. h. 5
            60   Kartasasmita et.al. Op.Cit. h. 38
            61   Oktorino et.al. Op.Cit. h. 233

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            72
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81