Page 73 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 73
Gambar 2.18 Kapten Raymond Westerling
Sumber: www.google.co.id/image
Pada malam hari tanggal 22 Januari 1950, Westerling bersama anggotanya
mulai masuk ke wilayah Bandung yang bergerak dari arah Cimahi. Kemudian
pasukan bertambah menjadi 800 orang anggota lebih, karena banyak diantara
pasukan KL di Bandung yang menggabungkan diri. Pada Pagi hari tanggal 23
januari 1950 mereka mulai memasuki Bandung, kemudian menduduki Kantor
Staf Divisi Siliwangi. Waktu itu para anggota TNI belum lama menetap di
Bandung, mereka baru saja kembali dari daerah pedalaman. 48
Dalam pertempuran ini, ditemukan mayat Letnan Kolonel Lembong yang
gugur melawan anggota APRA di tengah-tengah kota Bandung. Bersama beliau
juga gugur pula seorang ajudannya setelah turut mengadakan perlawanan
kepada Anggota APRA. Beberapa mayat lagi dari adalah anggota TNI yang sama
sekali tidak bersenjata api. Pemberontakan yang dilakukan APRA termasuk
kategori kejam karena banyak memakan korban. Namun gerombolan pasukan
APRA pimpinan Westerling tidak berlangsung lama di Bandung, mereka dihalau
oleh pasukan Belanda (KL) yang masih mengindahkan peraturan. 49
Pemberontakan APRA tersebut menyebabkan Wali Negara Pasundan,
R.A.A Wiranatakusumah mengundurkan diri. Pemerintah RIS kemudian
mengangkat Sewaka sebagai Komisaris RIS untuk Negara Pasundan. Pengangkatan
itu tidak sesuai dengan tuntutan rakyat Jawa Barat yang menghendaki adanya
pembubaran negara tersebut. Oleh karena itu pada tanggal 8 maret 1950 terjadi
demontrasi di Bandung yang menuntut pembubaran Negara Pasundan dan
Penggabungan seluruh daerah Jawa Barat ke dalam negara RI. 50
48 NY. Yusni Y. Bahar et.al. Merdeka atau Mati. (Jakarta: CV PD dan Ikhwan,1992) h. 177.
49 Suwondo, Bambang. Sejarah daerah Jawa barat. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
1981). hh. 213-214
50 Marwati Djonoed Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI. (jJakarta: Balai
Pustaka. 2011). h. 304
Sejarah Nasional Indonesia VI 69