Page 69 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 69

pemberontakan dari para bekas pejuang-pejuang kemerdekaan juga menjadi
            suatu alasan  yang menjadi  dasar adanya keinginan  untuk membentuk suatu
            negara kesatuan. 35
                    Pada tanggal 19 mei 1950, diadakan suatu persetujuan antara RIS dan RI

            untuk mempersiapkan pembentukan panitia kesatuan dengan ditandatanganinya
            suatu piagam persetujuan antara pihak RIS dan pihak RI. Dalam piagam tersebut
            dinyatakan bahwa kedua belah  pihak  dalam  waktu yang seingkat-singkatnya
            bersama-sama melaksanankan pembentukan negara kesatuan.      36

                  Sebagai  tindak  lanjut  kesepakatan  itu  kemudian  dibentuklah  panitia
            persiapan  undang-undang  dasar Negara Kesatuan Republik  Indonesia  yang
            diketuai oleh Prof. Dr. Soepomo yang merupakan menteri  kehakiman RIS,
            perwakilan RIS dengan anggota Mr. Kosasih Purwanegara, Ir. Sakirman, Mr. A.M.

            Tambunan, B. Sahetapy Engel, Ir. Lobo dan Mr. Teuku Moh. Hassan. Kemudian
            perwakilan dari RI yakni Perdana Menteri RI dr. Abdul Halim dengan anggota
            Mr. A.A Suhardi, Hutomo supardan, Djohann Sjahruzah, Harsoadi, Dr. Rustamdji,
            dan Rh. Kusnan. 37

                  Panitia  ini  bekerja  selama  dua  bulan  penuh  untuk  merancang  undang-
            undang  dasar  negara  kesatuan.  Tanggal  20  juli  1950  panitia  Undang-undang
            dasar  negara kesatuan  berhasil  merampungkan  tugas  mereka.  Kemudian
            setelah itu diadakan pembahasan oleh DPR, rancangan UUD negara kesatuan

            itu diterima, baik oleh senat dan parlemen RIS maupun oleh KNIP. 38
                  Pada  tanggal  14  agustus  1950  parlemen  dan  senat  RIS  mengesahkan
            Rancangan  Undang-Undang  Dasar  Sementara  Negara  Kesatuan  Republik
            Indonesia  hasil  dari  panitia  bersama.  Sebelumnya,  badan  pekerja  Komite

            Nasional  Indonesia  Pusat  di  Yogyakarta  telah  menyetujui  rancangan  undang-
            undang dasar sementara tersebut pada tanggal 12 agustus 1950.  39
                  Kemudian  tanggal  15  agustus  1950  dalam  rapat  gabungan  parlemen
            dan  senat RIS, Presiden  Ir.  Soekarno  membacakan  piagam terbentuknya

            negara Kesatuan  Republik  Indonesia.  Pada hari itu  juga Ir. Soekarno terbang
            ke  Yogyakarta  untuk  menerima  kembali  jabatan  sebagai  Presiden  Republik

            35   Nino Oktorino et.al. Ensiklopedia sejarah dan budaya. (Jakarta: Lentera  Abadi. 2009). h. 23
            36   Poesponegoro dan Notosusanto. Op.Cit.  h. 307
            37   Kartasasmita et.al. Op.Cit. h.  46
            38   Rudini et.al. Op.Cit. h. 25
            39   Sekretariat Negara Republik Indonesia .30 tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964. h  42

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            65
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74