Page 67 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 67

Gambar 2.16 Foto Bersama Presiden Dan Wakil Dengan Perdana Menteri. (Sumber: www.
                                           google.co.id/image)
                  Kabinet Natsir memerintah dari tanggal 6 september 1950 sampai tanggal

            20 maret 1951. Akan tetapi, PNI sebagai  partai kedua terbesar dalam parlemen
            tidak duduk di Kabinet Natsir. Mayoritas menteri dari kabinet ini berasal dari
            Partai Masyumi, walaupun di antara para menterinya terdapat juga tokoh-tokoh
            nonpartai. Banyak di antara mereka yang cukup terkenal dan dianggap ahli pada

            bidangnya sehingga sesungguhnya formasi kabinet ini termasuk kuat. Tokoh-
            tokoh terkenal diantaranya ialah Sultan Hamengkubuwono IX, Mr. Asaat (bekas
            pejabat RI), Ir. Juanda, dan Prof. Sumitro Djojohadikusumo. 31
                  Selain  soal  keamanan,  yang menjadi  beban kabinet ini  perjuangan

            pengembalian Irian Barat ke tangan Indonesia. Belanda rupanya tidak bermaksud
            mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia. Perundingan terjadi pada tanggal
            4 desember 1950, akan tetapi perundingan menemui jalan buntu. Baik Belanda
            maupun  Indonesia  masih  teguh  dan  tidak  beranjak  dari  pendirian  mereka

            masing-masing. Hal ini menimbulkan mosi tidak percaya dari parlemen terhadap
            Kabinet Natsir. Krisis menjadi lebih pelik dengan adanya Mosi Hadikusumo (PNI)
            yang menuntut pencabutan PP No.39 tahun 1950 tentang pemilihan anggota
            perwakilan daerah supaya lebih demokratis. UU No. 39 yang dikeluarkan pada


            31   Poesponegoro dan Nugroho. Op.Cit. hh. 307-309

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            63
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72