Page 89 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 89
1 Latar Belakang Terjadinya
Pemberontakan
Berbagai pemberontakan mulai terjadi di dalam negeri pasca
ditandatanganinya perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag,
Belanda. Disamping itu bentuk negara Indonesia juga berubah dari Republik
Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat. Negara Indonesia Serikat terdiri
1
dari Republik Indonesia Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan,
Negara Pasundan, dan lainnya. Banyak tuntutan dari rakyat Indonesia yang
tidak setuju dengan pembentukan RIS tersebut membuat pemerintah kemudian
berinisiatif untuk kembali pada bentuk negara kesatuan.
Bentuk serikat yang sebelumnya disinggung merupakan syarat dari
Belanda, dan dianggap sebagai strategi Belanda untuk dapat menjajah bangsa
Indonesia kembali. Serangkaian tekanan–tekanan lewat negara-negara federal
yang dilakukan Belanda pada Indonesia membuat Indonesa sedikit kewalahan.
Selain itu sering terjadi miskomunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, membuat rakyat yang ada di daerah–daerah melakukan aksi protes
sendiri dalam menghadapi tekanan Belanda, bahkan dalam menentang
pemerintahan Indonesia sendiri. Beberapa diantaranya pemberontakan yang
terjadi dalam menentang pemerintahan Indonesia, sebagai berikut:
2
a) Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
b) Pasukan Andi Aziz
c) Darul Islam / Tentara Islam Indonesia
d) PRRI / Permesta
e) Pemberontakan PKI Madiun
Berbagai pemberontakan yang terjadi membuat masyarakat di beberapa
daerah menjadi resah, dan untuk menghadapi pemberontakan-pemberontakan
tersebut Pemerintah RI menggunakan beberapa cara baik yang sifatnya
1 Marwati Djoened Poesponegoro & Nugroho Notosussanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2011). h. 263
2 Barbara Sillars Harvey, PERMESTA Pemberontakan Setengah Hati, (Jakarta, 1989), h. 10
Sejarah Nasional Indonesia VI 85