Page 91 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 91
Ia menunjuk dirinya sebagai sang ratu adil. Adapun tujuan dibentuknya
APRA adalah untuk mencegah dikembalikannya bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dari yang sebelumnya berbentuk serikat. Jika bentuk negara
Indonesia berubah ke negara kesatuan, maka Pasundan bukanlah sebuah negara
bagian Indonesia yang merdeka, melainkan akan menjadi wilayah bagian yang
satu dengan Indonesia.
Tentu saja hal tersebut merugikan pihak Belanda.Pada tahun 1949, Belanda
telah mengakui kedaulatan negara Indonesia, namun dalam bentuk negara
serikat. Belanda bertujuan untuk memecah belah wilayah–wilayah Indonesia
dengan membangun negara-negara boneka, dan tujuan utama mereka, yakni
untuk dapat menguasai Indonesia kembali.
Selain untuk mencegah diberlakukannya kembali bentuk negara kesatuan,
pendirian APRA juga dilakukan untuk melucuti TNI (Tentara Nasional Indonesia)
yang berada di Negara Pasundan. APRA dibentuk untuk menggantikan posisi
TNI Pasundan. APRA juga bertujuan untuk menjadi tentara bebas di Negara
Pasundan. Dengan tidak adanya pasukan TNI di Pasundan, maka APRA akan
7
menjadi satu–satunya basis militer di Pasundan. Dengan demikian, wilayah
Pasundan dapat dikuasai secara penuh oleh Westerling, dimana Belanda juga
ikut andil di dalamnya.
Pada Januari 1950, APRA mengajukan ultimatum kepada pemerintah
Indonesia agar APRA diakui sebagai tentara resmi Pasundan menggantikan
posisi TNI, selain itu APRA menolak untuk dibubarkannya bentuk negara
federal. Namun ultimatum yang diberikan APRA tersebut tidak ditanggapi
8
oleh pemerintah Indonesia. Kejadian tersebut menimbulkan kemarahan pada
kalangan APRA. Mereka kemudian menyerang Kota Bandung tepat pada 23
Januari 1950 dengan kekuatan APRA yang terdiri dari 523 orang bersenjata
lengkap. Dalam gerakan tersebut, anggota APRA melucuti senjata polisi, dan
membunuh setiap anggota TNI, serta berhasil menduduki Markas Staf Divisi
Siliwangi. Gerakan APRA di kota Bandung ini sendiri menewaskan lebih dari 79
anggota TNI, dan juga penduduk sipil. 9
7 Op.cit, Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Dari Ancaman DisIntegrasi
Bangsa Terutama Dalam Pergolakan Dan Pemberontakan, h. 14
8 Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Dari Ancaman DisIntegrasi Bangsa
Terutama Dalam Pergolakan Dan Pemberontakan, (Diakses 19 oktober 2016, pukul 21.30)
9 Poesponegoro & Notosussanto, Op.Cit. h.346
Sejarah Nasional Indonesia VI 87