Page 90 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 90
diplomatis maupun dengan kekuatan senjata dan operasi militer. Beberapa
pemberontakan dapat diatasi pemerintah dengan sangat baik, namun sebagian
lagi perlu operasi militer dan butuh waktu yang lama seperti pemberontakan DI/
TII.
2 Pemberontakan pemberontakan
di Indonesia (1950 - 1959)
a. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
merupakan salah satu kelompok yang reminder
melakukan suatu pemberontakan pada “Banyak dari rakyat
periode awal demokrasi liberal. Kelompok ini Indonesia yang tidak setuju
dikomandoi oleh Kapten Raymond Westerling dengan pembentukan RIS
seorang anggota militer Belanda. Saat itu, tersebut sehingga membuat
3
Kapten Westerling ditugaskan oleh Belanda ke mereka berinisiatif untuk
membubarkan diri dari RIS dan
negara bagian Pasundan, untuk memadamkan membentuk pemerintahan
aksi yang dilakukan oleh kaum teroris di Jawa sendiri”
Barat. Namun, aksi Westerling tersebut dinilai
4
terlalu kejam, karena ia menumpas habis para
teroris dan kabar tentang hal ini yang tersiar begitu luas.
Oleh karena itu Belanda melakukan pemecatan terhadapnya. Westerling
sendiri tidak terima dengan pemecatannya dari keanggotaan tentara Belanda.
Ia kemudian mencoba untuk melakukan sebuah gerakan dengan landasan
mengenai konsep dan mitos Ratu Adil yang dikisahkan dalam ramalan Jayabaya.
5 Westerling memainkan perannya dan menghasut rakyat Pasundan dengan isu –
isu mengenai telah datangnya ratu adil yang didambakan oleh rakyat selama ini.
Westerling kemudian mengumpulkan 8000 simpatisan dan mendirikan APRA. 6
3 Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Dari Ancaman DisIntegrasi Bangsa
Terutama Dalam Pergolakan Dan Pemberontakan. (Diakses 19 oktober 2016, pukul 21.3)
4 Syarifuddin, BAB VIII Peristiwa Westerling & Proklamasi Negara Pasundan.pdf, (diakses tanggal 11
oktober 2016)
5 Syarifuddin, op.cit . h.7
6 Ibid, h. 7
Sejarah Nasional Indonesia VI 86