Page 46 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 46

Begitu  halnya  dalam  hubungan  intra-personal.  Dimana,  hubungan  antara  pemimpin
                   dengan  staf  tak  ada  lagi  jarak  yang  tajam.  Namun,  sikap  saling  menghormati  tetap

                   terjaga.
                          Menurut  saya,  dampak  positif  lain  dari  hubungan  egaliter  itu  adalah  kita  akan

                   lebih dapat meningkatkan kecerdasan emosional kita. Terutama pada hal yang berkaitan
                   dengan  soal  membina  hubungan  dengan  orang  lain,  dan  mengenali  emosi  orang  lain.
                   Dengan begitu, kita akan lebih mudah menyeleraskan diri (harmonizing) dengan orang

                   lain.
                          Itu  penting  kaitannya  dengan  bisnis.  Sebab,  hubungan  semacam  ini  akan
                   memungkinkan kita lebih memiliki rasa percaya diri yang kuat. Segala ide, pemikiran dan

                   gagasan  bisnis  kita  juga  akan  semakin  baik.  Sehingga  hal  itu,  tidak  mustahil  akan
                   membuat kita cenderung lebih kreatif, dan akhirnya kita akan lebih produktif. Begitupula
                   halnya dengan semangat kita di dalam berwirausaha juga akan semakin bergairah. Dan,

                   sukses akan lebih mudah tercapai.
                          Dengan begitu, saya rasa hubungan pimpinan dengan staf tidak harus  melewati

                   dulu birokrasi yang berbelit-belit. Ruang kerja bisa kita buat sedemikian rupa, kalau perlu
                   terbuka, sehingga komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara pimpinan
                   dengan staf akan lebih mudah tercipta.

                          Kita tentu mengerti, bahwa pimpinan dalam mengembangkan bisnisnya tak bisa
                   sendiri. Membutuhkan bantuan staf. Maka, sebaiknya, kita sebagai seorang entrepreneur

                   tak perlu ragu lagi menerapkan hubungan harmonis semacam itu.
                          Apalagi  di  saat  sekarang  ini,  jelas  tak  hanya  menuntut  kita  piawai  atau  jeli  di
                   dalam melihat dan meraih peluang bisnis, tapi, kita juga harus pintar pula menerapkan

                   bentuk  hubungan  kerja  yang  harmonis.  Tim  kerja  di  perusahaan  kita  akan  semakin
                   kompak dan solid.
                          Hubungan  egaliter  itu,  saya  rasa  juga  perlu  karena  hubungan  ini  akan  lebih

                   mengkondisikan kita untuk mau mendengarkan pendapat orang lain. Keterpercayaan diri
                   kita maupun staf juga kan tumbuh. Padahal kita tahu bahwa keterpercayaan itu adalah
                   faktor paling penting di balik setiap tindakan kreatif.

                          Namun, kultur ini tak ada korelasinya bahwa yang pantas menerapkannya adalah
                   harus  mereka  yang  memiliki  intelektualitas  tinggi.  Justru  yang  terpenting  adalah

                   bagaimana  kita  bisa  memimpin.  Memimpin  adalah  suatu  yang  berkaitan  dengan
                   mengelola orang-orang yang pintar. Namun, itu bukan berarti kita harus menjadi orang
                   paling pintar atau profesional.
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51