Page 45 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 45
bisa sebaliknya, bila sinergi itu negatif, maka bisnis apapun yang kita jalankan tidak akan
berhasil.
Keyakinan saya pun bertambah dengan pengalaman ini. Saya pernah diajak bisnis
pom bensin dengan teman pengusaha. Tapi setelah lewat proses panjang, ternyata sulit
terrealisir. Saat itu saya belum yakin, apakah karena itu sinerginya negatif? Empat tahun
kemudian saya ketemu lagi sama teman pengusaha tadi, yang kini buka bisnis komputer.
Dia mengajak saya lagi bisnis showroom atau jual beli komputer.
Rupanya, saya dan teman saya itu sama-sama belum percaya bahwa sinergi kami
negatif. Kami coba lagi, tapi gagal. Bisnis itu sampai kini belum terealisir juga. Contoh
lain, artis Camelia Malik. Saat dia bersuami Reynold, pasangan ini tidak cocok dan tidak
dikaruniai anak. Tapi, setelah berpisah dan mereka menemukan pasangan masing-
masing, ternyata cocok dan dikaruniai anak. Jadi ada sinergi positif.
Begitu juga hubungan sinergi antara owner dengan eksekutif. Bisa positif, juga
negatif. Namun, bagi kita yang percaya pada sinergi, jumlah satu ditambah satu bunkan
hanya dua. Bisa sepuluh, seratus, bahkan seribu. Saya sendiri tidak meragukan hal ini.
Tapi setidaknya, dengan kita memiliki kecerdasan emosi optimal dan intuisi yang tajam,
saya yakin, kita akan semakin pintar memilih rekan bisnis yang bersinergi positif. Dan,
tidak mustahil, entrepreneur yang memiliki kemampuan tersebut akan sangat
menguntungkan bagi bisnis maupun kehidupannya.***
Egaliter Itu Perlu
Emosi kita akan semakin cerdas, bila kita mau mengedepankan hubungan yang
humanis dan harmonis.
Teori kepemimpinan berdasarkan gen mengungkapkan, bahwa pada dasarnya
setiap orang itu sama. Begitu pula halnya, di dalam mendambakan perhatian positif. Saya
melihat salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu adalah jika kita berhasil menerapkan
hubungan yang lebih mengedepankan aspek hunanis dan harmonis dalam komunikasi
antar level struktural atau yang lebih dikenal dengan hubungan egaliter. Saya merasa
yakin, bahwa hubungan semacam ini segi manfaatnya sangat besar, bila kita benar-benar
berhasil menerapkannya di perusahaan kita masing-masing.
Hanya saja, hubungan ini akan berjalan bila diawali dari pimpinannya. Kita
sebagai seorang wirausahawan atau entrepreneur yang juga adalah seorang pemimpin,
memang perlu memberikan suri tuladan terlebih dahulu akan pentingnya hubungan
egaliter ini pada lingkungan kerja kita, pada staf kita. Sebab, hubungan egaliter itu akan
membuat kita semakin paham pada suatu bentuk komunikasi yang transparan dan jujur.