Page 53 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 53

Semangat kita menciptakan bisnis ke-2, ke-3, dan seterusnya akan punya dampak
                   sosial,  yaitu  menciptakan  lapangan  kerja,  mambagi-bagi  keuntungan,  dan  lain-lain.

                   Artinya,  kita  sebagai  entrepreneur  memiliki  kepedulian  sosial  yang  tinggi.  Silahkan
                   mencoba!***


                   Berani Nyumbang Berani Investasi
                          Jika  kita  berani  menyumbang  dan  berinvestasi,  maka  kita  berani  menghadapi

                   resiko dan ketidakpastian.
                          Saya  berpendapat  bahwa  sebenarnya  keberanian  kita  memberikan  sumbangan
                   pada orang lain atau pihak lain yang kita berikan secara tulus ikhlas adalah sama halnya

                   dengan kita memiliki jiwa entrepreneur atau jiwa wirausaha.
                          Saya  yakin,  pasti  anda  bertanya,  kenapa  demikian?  Padahal  kita  tahu  bahwa
                   sebagian uang yang kita miliki telah kita sumbangkan pada orang lain, tapi saya melihat,

                   sikap wirausahawan yang seperti itu pertanda bahwa dia telah memiliki suatu keberanian
                   mengambil resiko yang harus selalu dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dan, sebagai

                   wirausahawan kita tetap memiliki kepedulian sosial.
                          Hanya  saja,  masing-masing  wirausahawan  di  dalam  memberikan  sumbangan
                   tentu  saja  berbeda-beda.  Tergantung  keikhlasan  masing-masing.  Barangkali  sudah

                   selayaknya kalau cukup berhasil dalam bisnis kita lantas memberikan sumbangan yang
                   cukup berarti, itu wajar saja. Berbeda halnya dengan mereka yang pendapatannya masih

                   relatif kecil. Namun sekalipun pendapatan kecil sebaiknya kita juga membiasakan untuk
                   menyumbang.
                          Oleh  karena  itulah,  saya  kira,  kita  tak  perlu  berpikir  negatif  kalau  tiba -tiba  di

                   kantor  kita  kedatangan  tamu  yang  minta  sumbangan.  Berpikir  positif  saja.  Justru  kita
                   seharusnya berterima kasih pada sang tamu yang minta sumbangan pada kita, bahwa di
                   tengah  kesibukan  kita  sehari-hari  dalam  menjalankan  bisnis,  ternyata  masih  ada  orang

                   yang  mengingatkan  kita  atau  yang  mengetuk  hati  kita  untuk  ikhlas  memberikan
                   sumbangan.
                          Dalam  konteks  inilah,  mengapa  saya  menganggap  bahwa  sesungguhnya

                   pemberian sumbangan ini adalah langkah positif dan langkah maju.  Bahkan, bisa saya
                   artikan kalau kita berani menyumbang, maka kita tidak akan takut lagi berinvestasi. Kita

                   juga  tidak  akan  takut  lagi  memulai  atau  mengembangkan  bisnis.  Karena,  kita  sudah
                   terbiasa  terlatih  dengan  ketidak-takutan  memberikan  sumbangan.  Berani  menyumbang
                   dan berinvestasi merupakan keberanian kita untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58