Page 74 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 74

membuat  sumur  pada  saat  musim  kemarau.  Dimana,  saat  menggali  sumur  pada  saat
                   musim  kemarau  itu,  agar  bisa  meraih  kedalaman  tertentu  sampai  air  itu  mengalir,

                   tentunya membutuhkan tenaga atau kerja keras yang tinggi.
                          Nah,  saya  melihat,  ternyata  Bank  Mega  itu  begitu  piawai  di  dalam  menggali

                   “sumur”. Yakni, menggalinya di saat musim kemarau tiba, atau di saat krisis ekonomi
                   terjadi. Sehingga, begitu musim penghujan tiba, air sumur  yang mengalir pun semakin
                   deras.  Itu  terbukti  dengan  pertumbuhan  Bank  Mega  sebagai  retail  banking  tergolong

                   pesat.  Bahkan,  kini  Bank  Mega  yang  terlihat  tetap  eksis,  tampak  terus  tumbuh,  dan
                   malahan bertekad menjadi salah satu dari 10 bank terbaik.
                          Sedangkan, soal banyaknya bank-bank lain yang bermasalah, dan banyak tutup,

                   itu karena memang dulunya mereka suka berlomba-lomba menggali sumur justru di saat
                   musim  penghujan.  Akibatya,  ketika  musim  kemarau  tiba  atau  muncul  krisis  ekonomi,
                   yang terjadi adalah: mereka “kehabisan air”. Akhirnya, bangkrut atau tutup.

                          Karena itu, saya kira wajar dan tidak ada salahnya bagi kita yang berkeinginan
                   meraih  sukses  bisnis,  bisa  saja  belajar  dari  apa-apa  yang  terbaik  dari  Bank  Mega.

                   Misalnya, jika kita ingin menggali sumur, ada baiknya dilakukan di saat musim kemarau.
                   Bukan sebaliknya, di lakukan di musim penghujan.
                          Begitu  pula  halnya,  sekalipun  terjadi  krisis  ekonomi,  jangan  jadikan  hal  itu

                   sebagai  alasan  bagi  kita  untuk  tidak  memulai  bisnis,  dan  jangan  pula  membuat  kita
                   berhenti  mengembangkan  usaha.  Keraguan  atau  ketakutan  itu  justru  harus  kita  buang

                   jauh-jauh. Maka, kita janganlah setengah-setengah di dalam mengembangkan usaha yang
                   kita geluti sekarang ini.


                   “Tukang Jahit” Ala Tanzia
                          Pasar dulu kita ciptakan, baru pabrik kita bangun.
                          Pernah  suatu  kali  saya  diajak  seorang  peserta  “Entepreneur  University  “,  ke

                   Jakarta.  Tujuan  kita  ingin  melihat  bagaimana  perusahaan  Tensia  Manufacturing  yang
                   terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam menjalankan bisnisnya.
                          Apa  yang  saya  lihat  sungguh  di  luar  dugaan.  Bukan  karena  yang  saya  lihat

                   perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah kegiatan bisnisnya,
                   yaitu  membuatkan  produk  consumer  good  atau  home  care  bermacam-macam  merek.

                   Perusahaan  itu  menjalankan  bisnisnya  dengan  membuatkan  produk  atau  barang-barang
                   kebutuhan rumah tangga, seperti: shampo, pembersih lantai, pembasmi serangga, parfum,
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79