Page 70 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 70
Menurutnya, ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak yang
menawarinya kerjasama. Hal itu, katanya, ia ingin hidup tenteram dengan bisnisnya
sekarang.
Selain itu, ingin tetap memegang teguh nasehat orangtuanya, yaitu untuk selalu
hidup sederhana, ulet, sabar, jujur dalam bisnis, dan nrimo dengan apa yang di dapat
sekarang. Maka tak mengherankan, filosofinya berbunyi, “ Kamulyaning urip iku,
dumunung ono tentreme ati.” Artinya, sesungguhnya kebahagiaan orang hidup itu hanya
pada ketenteraman hati.
Saya kira, tak sedikit pengusaha atau entrepreneur kita yang justru lebih senang
bisnisnya tidak terlalu besar, seperti pak Widadi dengan Soto Kadipiro-nya. Artinya, dia
sama sekali tak suka kalau bisnisnya jadi besar. Karena, dia merasa bisa menikmati
asyiknya berbisnis dan merasa tentram. Dan, sebenarnya masih banyak contoh pengusaha
kita lainnya yang seperti itu.
Contoh ini justru menarik bagi saya. Dan, setelah saya kaji lebih jauh, ternyata
sikap mereka tak suka bisnis besar, karena Pertama, mereka masih ada perasaan takut
kehilangan suasana kekeluargaan.
Jadi, mereka itu sudah terlanjur kental dengan suasana kekeluargaan seperti itu,
apalagi di awal-awal tahun pengembangan bisnisnya. Dimana, dia tahu potensi setiap
karyawannya. Bisa bekerja langsung dengan mereka, dan bahkan bisa mengatur
operasional kegiatan bisnisnya. Sebab, jika bisnisnya berkembang besar, tentu suasana
seperti itu akan berubah. Dia tak lagi bisa langsung bekerja dengan karyawannya. Dan,
tentu saja hal ini akan menyulitkannya untuk mempertahankan suasana kekeluargaan.
Kedua, mereka lebih senang dengan posisinya sekarang. Bisa tetap memegang
kendali bisnisnya dan tanpa adanya delegasi. Ketiga, karena mereka lebih senang pada
upaya pemberdayaan sumber daya manusianya atau karyawannya, dan bukan pada
kontrol.
Tipe pengusaha seperti ini biasanya visinya sederhana. Dan, misinya lebih pada
aspek kekeluargaan. Sebab, baginya aspek kesejahteraan yang diinginkannya, dan hal itu
bisa diraihnya tanpa harus lebih dulu menunggu bisnisnya besar. Sehingga, tidak
mengherankan sosok pengusaha seperti ini lebih condong suka memelihara pasar lama,
yang diajadikan sebagai bagian dari sifat kekeluargaan.
Oleh karena itulah, agar bisnisnya tetap seperti sekarang, mereka biasanya tak ada
keinginan membuka cabang di luar kota, seperti Soto Kadipiro tersebut. Dengan begitu