Page 67 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 67
kali saya menginap di sana. Tapi yang jelas, saya pernah menginap pertama kali di Hotel
Marcopolo sejak sepuluh tahun lalu.
Hotel yang accoupancy room-nya rata-rata 90% ini, sampai kini menjadi
langganan saya, baik saat ada kepentingan bisnis maupun keluarga di Jakarta. Larangan
itu tentu ada maksud. “Hotel bagus yang mampu memberikan pelayanan terbaik bagi
setiap tamu yang datang”, inilah motto hotel ini yang memang sangat cocok buat
keluarga, meski banyak juga kalangan bussinesman merasakan nyamannya menginap di
hotel ini. Pokoknya aman dan nyaman. Tak ada gangguan atau godaan apapun juga.
Sehingga, setiap tamu yang menginap di sini akan selalu enjoy. Dan, sang suami yang
menginap di hotel ini membuat sang istri di rumah merasa lebih lega.
Manajemen hotel ini sengaja memberikan citra tersendiri pada hotelnya dan
secara tidak langsung membentuk citra kharisma tersendiri yang dapat mempersuasi atau
mempengaruhi lingkungan beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Maka tak
mengherankan, sikap tegas dan disiplin ditegakkan di hotel ini. Bagi karyawan yang
diketahui terbukti menerima tips akan dikeluarkan. Ada yang berpendapat, bahwa sikap
manajemen seperti ini terkesan arogan, defensif serta kaku.
Namun saya rasa, sikap itu perlu juga untuk citra positif perusahaan. Hanya
masalahnya, kalau kondisi ini tidak dipertahankan justru merupakan bumerang. Sebab,
belum tentu semua tamu menanggapi positif secara cepat dan tepat akan masalah ini.
Saya melihat, tampaknya menejemen Hotel Marcopolo mengacu juga pada salah
satu jurus seperti yang ada dalam buku “Siasat Bisnis Rupert Murdoch”. Dalam buku itu
disebutkan, bahwa selama kita berhati lunak, maka kita akan tetap menempati peringkat
ke dua. Lunak hati akan menuntun sebuah perusahaan pada kesengsaraan. Maka tak
mengherankan, Marcopolo mengatur karyawannya dengan sikap tegas dan disiplin. Tidak
ada konsep tengah baginya. Pilihannya hanya sedikit. Kinerja karyawan mau bagus atau
dipecat!
Selain itu, ada budaya kerja lain yang saya kagumi di hotel ini, yakni: Pertama,
ciri khas pelayanannya. Dimana segala fasilitas yang disediakan pada kondisi ready.
Sehingga kita tak diberi kesempatan complaint. Kedua, harga bersaing mulai dari sewa
kamar, restoran dan drugstore. Makan pagi (breakfast) di dinning room ha nya Rp
11.000,-/pax, dan untuk makan malam (dinner) kita cukup membayar Rp l4.000,-/pax
untuk prasmanan lengkap, harga yang sulit kita temui di Jakarta. Drugstore-nya yang
mirip mini market mungkin merupakan drugstore terbesar dan termurah di Jakarta.