Page 89 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 89
Puang Sorai : “Eeh puang To’dang..!! perraungoo mai jangan
pengecut, jangan sembunyikan anak ku, anak
mu telah menghasut putraku”
Ba’du Samang : “Tidak tau malu. Sebenarnya saya yang harus
bertanya kau sembunyikan dimana putri ku,
putramu telah melarikan putriku kurrasiri’”.
Puang Sorai : “Oooh…………. Begitu yah apakah kalian kira
aku sudi punya menantu seperti anak gadis mu
itu”.
Puang To’dang : “Dasar tua bangka….!! Apakah kamu kira juga
bahwa kami sudi punya baisseng seperti kamu,
hah..”
Puang Sorai : “Kalian mau bilang apa itu terserah kamu, yang
penting kalian tau, lebih baik putraku mati dari
pada punya istri dari anak seperti kalian.
Sekarang aku ingin mencari anakku”
Puang To’dang : “Itu lebih baik, karna kapan aku menemukan
nya, maka jangan bermimpi kamu akan
menemukan anak mu bernyawa lagi. Akan ku
cincang dia,”
Puang Bora’ : “Jelaskan puang tak usah lagi buang waktu,
jangan sampai terjadi apa-apa pada anak kita”.
(melangkah mengambil peti keris) “wattunna
missung sossoranna i Kanne” (keris itu di cium
dan di masukkan di sarang tempatnya).
Adegan 3
Pengejaran pun terjadi..!! Puang to’dang berangkat bersama
pengawalnya. Tidak bisa dielakkan lagi apa yang hendak ingin
dihentikan kini telah sirna.
Kaco kende’: : “Cicci… kita istirahat saja di sini, sebentar lagi
kita lanjutkan perjalanan”.
82 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar